Laporan : Meida Sari
PALEMBANG, Jodanews -Pasangan suami istri (Pasutri) bernama Sukma Hidayat (38), dan istri Marlia Agustina (34). Warga Jalan Tanjung Api-api, Komplek PDK, kecamatan Sukarame, Palembang mengalami luka bakar yang cukup serius disekujur tubuhnya. Akibat terkena air keras (cuka para), yang dilempar oleh orang tak dikenal. Selasa (31/1/2017) pagi. Akibatnya kedua korban harus dilarikan ke RS AK Gani Palembang, dari informasi yang dihimpun korban Sukma mengalami luka bakar dari bagian leher kiri dan dada kiri, sementara sang istri jauh lebih parah dari leher dada, perut, tangan dan kaki juga terbakar. Kini keduanya terbaring lemah di RS AK Gani Palembang, untuk mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Ada pun insiden tersebut terjadi di Jalan Pengadilan Tinggi, Kelurahan Pulau Gadung, Kecamatan Sukarame Palembanng, Selasa (31/01) pukul 07.30 WIB. Awalnya saat itu keduanya tengah mengemudikan kendaraan mobil, ketika melintas di lokasi kejadian. Tiba-tiba mobil mereka diduga telah dibuntuti dua orang pelaku dengan mengendari sepeda motor. Dimana saat itu mobil yang mereka kendarai berjalan pelan, dan kaca mobilnya dibuka lantaran merokok. Saat itu datang dua orang tak dikenal memepet mobil korban, sambil melemparkan plastik kearah kedua.
Betapa kagetnya korban, saat terkena tumpahan air dari plastik yang dilemparkan pelaku kearah mereka. membuat badannya terasa panas dan langsung terbakar. Tidak hanya Sukma, sang istri pun juga terkena air keras cuka para tersebut. Sontak mobil yang dikendarinya langsung dhentikan dan meminta tolong, kepada warga yang ada disekitar kejadian. Kebetulan saat kejadian yang ada di dalam mobil itu bertiga yakni Sukma, Marlia dan Meliana Purnama Sari yang tak lain adalah adik dari istri Sukma. Mengetahui badan kakak Iparnya dan kakak perempuannya terbakar, iapun langsung menelpon Ibunya dan memberitahukan kalau kakaknya mengalami luka bakar akibat disiram cuka para oleh orang tak dikenal. Mengetahui kejadian itu orangtua Marlia langsung mendatangi tempat kejadian perkara (tkp). Hingga akhirnya kedua korban langsung dilarikan ke RS AK Gani Palembang, untuk mendapatkan perawatan. “Iya kami berdua telah terkena cuka para, istri saya juga kena. Tapi yang lebih parah itu istri saya. Saya tidak pernah ada musuh pak, dan tidak ada dendam. Itu kejadiannya waktu habis pulang kerja dari Prabumulih, terus mampir sebentar kerumah teman. Setelah itu saya akan mengantar istri dan adik ipar kerja, saat itulah kami disiram cuka para. Atas kejadian itu kami langsung membuat laporan di Polsek Sukarami Palembang,”ungkap Sukma tampak terbaring lemah di RS. Sementara istri Sukma, Marlia mengatakan, saat kejadian dirinya tengah dalam perjalanan ke tempat kerjanya, namun ditengah perjalanan, tiba-tiba ada orang tak dikenal melemparkan plastik kearahnya dan suaminya. Awalnya kami tidak tau kalau plastik itu isinya cuka para. Pas kena badan air itu sangat panas, kemudian kami cari air untuk berendam dan ketemu air drainase. ” iya, kami berendam di drainase, karena sangat panas. Awalnya tidak tahu kalau itu air keras. Tidak ada satupun yang menolong. Kami langsung menelpon ke rumah dan akhirnya dijemput keluarga dan dibawa ke rumah sakit” ujar Marlia. Rabu (1/2/2017). Sementara, Asrul Gunawan Jaringan aktifis 98 mengaku, mereka menduga penyebab kejadian itu lantaran adanya orang yang tidak senang kepada Sukma. Sebab, sebelum kejadian Sukma bersama aktifis 98 sempat menggelar aksi demo di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta terkait pengusutan dana Bansos di Provinsi Sumsel yang kini sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung. ” kami duga, ada orang yang tidak senang dengan aksi korban demo kemarin. Kami tidak menduga siapa oknumnya, namun kalau ada unsur-unsur yang terkait aksi kemarin jelas sangat bahaya,”ujar Asrul. Pihaknya sendiri kini telah melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Palembang untuk dilakukan tindak lanjut. ” laporan sudah kemarin dibuat, sekarang kami tinggal menunggu Polisi bekerja untuk menangkap pelakunya. Dan kita juga besok akan melakukan demo ke Mapolda Sumsel, terkait tindakan kekerasan ini.” katanya. (Editor Jonheri)