Muara Enim,Jodanews -Angkutan Batubara masih tetap menjadi permasalahan dan menjadi perhatian serius bagi Polres Muara Enim khususnya Satuan Lalu Lintas, dikarenakan sering menimbulkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di wilayah hukum Polres Muara Enim. Dan dibahas dalam rapat koordinasi forum Lalu Lintas Polres Muara Enim, yang dilaksanakan di Ruang Paripta Bappeda Muara Enim, jum’at (13/1/2017).
Dihadiri Bupati Muara Enim H.Ir.Muzakir Sai Sohar, Wakil Bupati Muara Enim H.Nurul Aman SH, Kapolres Muara Enim AKBP Hendra Gunawan S.Ik M.Si, Kasat Lantas Muara Enim AKP Adik Listiono S.Ik, Ketua DPRD Muara Enim Ariesh HB SE, Kajari Muara Enim yang diwakili Kasi Pidsus YulKhaidir, Kepala Dinas Perhubungan Muara Enim Drs.H.Fathur Rahman MH, Kasat Pol PP Muara Enim H.Riswandar SH MH, SKPD Muara Enim, dan Anggota Polres Lalu Lintas Muara Enim.
Kapolres Muara Enim AKBP Hendra Gunawan S.Ik M.Si menyampaikan, Sebagian besar kecelakaan lalu lintas ini cukup banyak, ada yang menabrak dan ada juga yang ditabrak. Ada juga faktor kerusakan pada kendaraan, ada juga akibat kesalahan pada manusia /pengemudi (human error).
Wilayah yang paling banyak terjadinya kecelakaan Lalu Lintas yaitu diwilayah Kecamatan Lembak, Gunung Megang, dan Tanjung Agung, dimana para pengemudi mulai jenuh, dan rambu-rambu lalu lintas masih sangat minim.
“Untuk penekanan atau mengurangi kecelakaan Lalu lintas tersebut, pihaknya secara rutin melakukan sosialisasi pendidikan tentang berlalulintas sejak dini mulai dari Paud, TK , SD, SMP dan SLTA. Bahkan dibeberapa daerah di Indonesia sudah memasukkan pendidikan tentang berlalulintas menjadi kegiatan ekstrakulikuler. “tutupnya.
Bupati Muara Enim H.Ir.Muzakir Sai Sohar mengatakan, bahwa forum lalu lintas ini bertujuan sebagai koordinasi melaksanakan tugas – tugas yakni inventarisasi pelayanan jalan, perencanaan pembangunan optimalisasi tuas jalan, perbaikan persimpangan jalan, uji kebaikan fungsi jalan tentang keselamatan berlalu lintas dan lain-lain.
“Forum lalu lintas dan angkutan jalan selama ini, dirasakan belum maksimal, padahal forum tersebut sudah dibentuk sejak tahun 2012 lalu. Untuk kedepan harus diterapkan sesuai dengan fungsi masing-masing untuk menciptakan keselamatan berlalu lintas dan angkutan jalan bagi masyarakat. “pungkasnya. (Editor Jon Heri).
