Laporan Meidasari
PALEMBANG, Jodanews – Menyambut Natal dan Tahun Baru 2017, Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel menggelar razia tes urine terhadap sopir Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal KM 12 Jalan Palembang – Betung, Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, Selasa (27/12).
Tes urine tersebut dimulai yang terletak di pukul 11.00 WIB – 12.00 WIB. Razia ini dilakukan tim gabungan yang terdiri dari Ditlantas Polda Sumsel, Polresta Palembang, Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumsel, dan Dishub kota Palembang, melakukan tes urine terhadap 16 sopir dan kernet dari 8 PO.
Dari hasil tes urine tersebut, satu orang sopir yang didapati menggunakan obat-obatan terlarang. Selanjutnya, sopir tersebut, dibawa ke Dikyasa (Pendidikan dan Rekayasa) Ditlantas Polda Sumsel untuk menjalani pemeriksaan dan proses lebih lanjut.
“Sementara masih menunggu hasil dari Labfor, apakah sopir tersebut memang positif menggunakan narkoba atau tidak,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel, Kombes Pol Raden Slamet Santoso, Selasa (27/12).
Jika sopir tersebut memang terbukti menggunakan obat-obatan terlarang, dikatakan Dirlantas, Polda Sumsel, Slamet, sopir yang bersangkutan akan diserahkan ke Satuan Narkoba untuk diproses lebih lanjut. “Untuk sopir lain yang tensi darahnya tinggi, maka kita minta untuk istirahat terlebih dahulu. Supaya bisa fit dalam membawa bus tersebut,” jelasnya.
Masih dikatakan Slamet, tes urine yang dilakukan ini, adalah dalam rangka Operasi Lilin Musi 2016. Hal ini untuk menciptakan situasi nyaman dan aman bagi para penumpang dalam transportasi umum khususnya bus.
Sementara itu, sopir yang tes urinenya diduga positif menggunakan obat-obatan terlarang, Darmawan, 50, mengaku sudah 15 tahun menjadi sopir angkutan kota angkutan provinsi. “Saya hanya mengkonsumsi obat-obatan saja pak dan vitamin yang saya beli di (Provinsi) Riau,” kata dia, sambil menunjukkan obat-obatan yang dikonsumsinya.
Dari hasil pantauan di lapangan, setidaknya ada 16 sopir dan kernet dari delapan PO, diantaranya Lorena, ALS, Laju Prima, Putra Pelangi dan PT. Rapi, secara bergantian dilakukan tes urinenya.
Dilakukanya tes urine ini, sejumlah penumpang mengapreasi adanya tes urine terhadap sopir dan kernet. “Saya setuju pak kalau sopir dilakukan tes urine, karena dengan dilakukan tes urine sopir bisa bebas dari narkoba, kata Lina salah satu penumpang Lorena.
Hanya saja, Lina juga meminta untuk kedepannya agar dilakukan secara rutin, tidak hanya menjelang hari libur dan hari besar keagamaan saja. “Dengan begitu keselamatan penumpang lebih terjamin setiap naik angkutan umum khususnya bus,” ujarnya. (Editor Elan)