Laporan : Meida Sari
PALEMBANG, Jodanews – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan pemeriksaan terhadap kroni Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumsel, Rabu (28/9). Pemeriksaan kali ini, penyidik KPK memanggil sembilan kroni Bupati Banyuasin, diantaranya Wakil Bupati (Wabup) Banyuasin, Supriono termasuk juga Assisten Ekonomi Pembangunan Banyuasin, Rislani A Gafar sebagai saksi. Assisten Ekonomi Pembangunan Banyuasin, Rislani A Gafar, membenarkan dirinya hari ini diperiksa penyidik KPK. “Iya ada pemeriksaan tapi saya belum diperiksa,” katanya saat dihadang sejumlah awak media usai menunaikan Shalat Dzuhur di Masjid Assa’adah di Mapolda Sumsel. Selesai pemeriksaan sekitar pukul 19.30 WIB, Rislani yang npak keluar dari Gedung Ditreskrimsus dengan ditemani Kepala Dinas Pendidikan, Mekri Bakri lebih memilih tidak maunya banyak berkomentar. “Saya ditanya seputar itu saja. Untuk lebih jelasnya tanya ke penyidik saja ya,” ujar dia sambil meninggalkan awak media dan menuju ke mobilnya. Terpisah, Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati ketika dikonfirmasi membenarkan bila penyidik KPK masih melakukan pemeriksaan beberapa saksi di Polda Sumsel. “Penyidik KPK memeriksa sembilan saksi di Polda Sumsel. Saksi-saksi yang diperiksa Supriono (Wakil Bupati Banyuasin), Abi Hasan MP (Kepala Dinas PU Bina Marga), Reza Pahlevi (Mantan Staf Dinas Pendidikan Banyuasin), Sarmidiyono alias Medi (Staf Rumah Dinas Bupati Banyuasin), Rislani A Gafar (Assisten Ekonomi Pembangunan Desa dan Kesra Banyuasin), Reza Irwansyah (Staf PU Banyuasin), Iskandar (Mantan PPK Banyuasin), Bambang Wirawan (Kepala Dppkad Banyuasin), Yulinda (Kepala Sub Bagian Pengembangan Layanan Pengadaan Banyuasin),” jelasnya saat dikonfirmasi. Saat disinggung mengenai adanya Kepala Dinas Pariwisata Banyuasin, Merki Bakri yang hari ini juga datang ke Polda Sumsel, Yuyuk mengatakan, kemungkinan diperiksa lanjutan. “Biasanya melanjutkan riksa sebelumnya.” terangnya. Pemeriksaan yang dilakukan penyidik KPK terhadap saksi di Polda Sumsel, dikatakannya, merupakan tindaklanjut dari OTT dengan enam tersangka termasuk Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian dalam kasus suap kepada pegawai negeri terkait proses perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan proyek pengadaan barang dan jasa di Dinas Pendidikan dan Dinas-dinas lainnya di Pemakai Banyuasin. “KPK masih terus melakukan pendalaman terkait kasus ini,” ungkapnya. Diketahui, pada hari sebelumnya, Selasa (27/9), penyidik KPK juga telah melakukan pemeriksaan terhadap kroni Bupati Banyuasin, Yan Anton. Setidaknya, pada hari kemarin, penyidik memeriksa sebanyak delapan kroni Bupati Banyuasin, Yan termasuk diantaranya Kepala Dinas Pariwisata, Merki Bakri. Eks Kepala Dinas Pendidikan Banyuasin tersebut, kembali mendatangi Polda Sumsel sekitar pukul 15.30 WIB. Tampak saat itu, ia membawa berkas tebal masuk ke dalam ruangan pemeriksaan. Sementara itu, seorang penyidik KPK yang ikut melakukan pemeriksaan di Polda Sumsel, mengatakan, hari ini dijadwalkan sebanyak sembilan orang saksi yang diperiksa. Namun, diketahui satu saksi yang tidak hadir memenuhi panggilan. “Ada satu yang tidak hadir, yakni Yulinda. Dan kita juga tidak tahu kenapa tidak datang, karena kita belum ada konfirmasi,” jelasnya. Ia juga mengatakan, besok, Kamis (29/9), pihaknya masih akan kembali melakukan pemeriksaan sekitar berjumlah sembilan saksi dan diantaranya yang akan diperiksa besok Sekda Banyuasin, Firmansyah yang kemarin tidak hadir. ” Sebenarnya kemarin itu ada sedikit terjadi kesalahan administrasi. Pak Sekda Banyuasin malah ke Jakarta sehingga dijadwalkan ulang besok,” terangnya. Saat disinggung apakah Wabup Banyuasin, Supriono masih menjalani pemeriksaan, ia mengatakan, Wabup Banyuasin sudah keluar termasuk yang lain. “Sudah keluar sekitar waktu Azhar tadi Wabup dan ini di dalam masih satu lagi yang diperiksa,” ungkapnya. (Editor Jonheri)