Laporan Meida Sari
PALEMBANG, Jodanews – Belum lama terjadi kejahatan bobol Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank BRI, di rumah sakit RK Charitas oleh pelaku kejahatan, kini kembali lagi terjadi. Kali ini terjadi
di mesin ATM BRI, yang ada di Perguruan Tinggi Widya Utama atau sekolah internasional, di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang. Selasa (7/2/2017) dini hari.
Dari informasi yang didapat, kejadian bobol ATM ini, baru siang ini diketahui pihak sekolah internasional. Melihat mesin uang telah rusak, berhamburan dan berantakan serta bak kapal pecah. mengetahui kejadian ini pihak sekolah langsung segera melaporkan ke pihak Polsek Ilir Barat I Palembang. Tidak lama kemudian datang petugas kepolisian bersama tim Identifikasi Polresta Palembang, untuk melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Selain polisi, petugas vendor dari PT Beringin Dirgantara, yang menjadi pihak kedua secara rutin melakukan pengisian uang di mesin ATM BRI. Juga datang ke lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan.
“Diperkirakan pelaku sudah dari jam 03.00 Wib pagi ada dilokasi, sebab pukul 04.00 pagi mesin sudah Off Line. Pelaku merusak dengan cara menggunakan linggis dan alat-alat keras lainnya. Tapi tidak menggunakan mesin las, karena tidak ada bekasnya,” ungkap Dedi.
Dedi sendiri tidak membantah memang sudah menjadi wewenangnya melakukan pengisian dan pemeriksaan mesin ATM secara berkala. ” ini masih untuk, karena para pelaku belum sempat membawa uang yang ada di dalam box penyimpanan. Itu ada dua buah, baru Senin (6/2/1017) kemarin diisi sekitar Rp 200 juta. Di TKp juga ditemukan bercak darah, seperti darah pelaku, ” timpalnya.
Kapolsek Ilir Barat I Kompol Handoko Sanjaya didampingi Kanit Reskrim Ipda Irsan saat ditemui dilokasi kejadian mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan, sambil mengumpulkan barang bukti yang tersisa.
“Ada sebuah mesin ATM ditemukannya ada kerusakan, untuk sementara kerugian belum ada, karena ini masih tahap percobaan. Sementara kita masih akan berkoordinasi dengan pihak bank dan pihak ke tiga, untuk melakukan pengecekan, apa ada uang yang sudah berhasil diambil” tanggapnya.
Handoko juga mengutarakan, untuk modusnya mungkin pelaku mengambil brankas secara paksa keseluruhan. “Posisi ATM hampir terangkat. Percobaan ini gagal, bisa karena sejumlah faktor, bisa kesiangan, bisa alat tidak mencukupi, bisa juga pelaku kekurangan personil,” timpalnya.
“Informasinya memang sudah 2 kali kejadian disana, cuma berdiri sendiri, yang lain sudah out. Untuk barang buktinya sudah kita bawak ke Polsek, seperti mesin ATM pecahan Rp 50 ribu, dan masih ada 3 buah box sedang dihitung, diperkirakan masih utuh sekitar 200 juta di dalamnya,” tukas Handoko. (Editor Jon Heri)