Laporan Meida Sari
PALEMBANG, Jodamews – Direktorat Lalu Lintas Polda Sumsel melauchingkan aplikasi berbasis teknologi yakni Sistem Informasi Administrasi Pajak Online (SIAPO) dan SIM Masuk Desa (SIMMADE) untuk mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan Dilantas Polda Sumsel, Selasa (22/11).
Hanya dengan sekali klik menggunakan aplikasi SIAPO di smartphone, pemilik kendaraan yang akan melakukan pembayaran sudah dapat mengetahui jumlah berapa biaya pajak kendaraan bermotor yang akan dibayarkan. Dengan pengikuti instruksi yang ada di dalam aplikasi SIAPO, pemilik kendaraan sudah bisa mendatangi ATM atau bank untuk melakukan penyetoran uang pajak yang tertera di aplikasi SIAPO.
Setelah menyetor di ATM atau bank, pemilik kendaraan tinggal mendatangi samsat ditempat tinggal atau daerah masing-masing dengan menunjukan bukti pembayaran serta STNK asli kendaraan. Petugas di samsat, akan langsung memproses dan pajak kendaraan langsung selesai terbayar.
Dir Lantas Polda Sumsel Kombes Pol Tomex Korniawan menerangkan bila selama ini pembayaran pajak berbelit-belit karena panjangnya birokrasi dan sebagainya. Dengan SIAPO ini, masyarakat hanya tinggal mendownload aplikasi di play store.
“Tinggal mengikuti petunjuk dari aplikasi SIAPO yang sudah di download, bisa langsung membayar pajak. Pintu besi yang selama ini tertutup, bisa terbuka dan dapat memberikan pelayanan yang cepat, tanpa birokrasi yang berbelit-belit dan mengurangi petugas kontak langsung masalah keuangan ,” ujar Tomex.
Sistem pajak online yang dilauching, merupakan pertama kali di seluruh Samsat se Indonesia. Karena Dit Lantas Polda Sumsel sudah berhasil membuat gebrakan baru untuk memotong birokrasi pelayanan pajak dengan memanfaatkan sistem online yang saat ini sudah banyak dipergunakan. Hanya dengan smartphone pribadi, masyarakat diharapkan dapat dengan mudah untuk mendapatkan pelayanan dari Dit Lantas Polda Sumsel.
“Sekarang, baru 50 persen masyarakat yang sadar untuk membayar pajak. Artinya, dengan aplikasi SIAPO dapat menggugah masyarakat untuk taat membayar pajak. Karena kami ingin memberikan pelayanan yang mudah untuk masyarakat,” jelas Tomex.
Begitu pula dengan SIMMADE yang tujuannya memberikan pelayanan termudah untuk masyarakat desa yang ingin membuat SIM. Sehingga, masyarakat yang ada di desa tidak perlu datang ke kantor pembuatan SIM. Karena, sistem dari SIMMADE ini jemput bola terhadap masyarakat desa yang sudah mempunyai kesadaran untuk membuat SIM.
Secara finansial, masyarakat desa mampu membeli kendaraan dan mempunyai niat untuk membuat SIM. Lantaran jauh dari kota atau kabupaten, terkadang masyarakat desa malas untuk membuat SIM dan menjadi cuek dengan peraturan untuk berkendara.
“Tidak hanya menggunakan smarphone, tetapi bila ada kepala desa atau masyarakat yang menghubungi kepolisian di daerah untuk membuat SIM. Kami akan mendatangi wilayah yang dimaksud, tetapi dengan syarat jangan hanya satu orang. Karena bisa mubazir kalau satu orang,” jelasnya. (Editor: Jon Heri)