Laporan Meida Sari
PALEMBANG, Jodanews Ā – Usai pemakaman sang ayah tercinta, di pemakaman Puncak Sekuning, Jenderal Tito Karnavian menceritakan bila sang ayah memang sangat keras dalam mendidik mereka, hingga seluruh anak-anaknya berhasil. Karena sang ayah merupakan orang yang sangat sederhana, sehingga kami (anak-anaknya) tidak diberikan warisan harta, akan tetapi diberikan investasi pendidikan yang sangat luar biasa. “Apa yang sudah dipaksakan ayah, sangat bermanfaat. Anak-anaknya terus dipaksa untuk mengejar pendidikan. Setelah menamatkan pendidikan, terus dipaksa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi,” ujarnya. Mulai sejak saya tamat SMA, saya dinyatakan lulus fakultas kedokteran Unsri. Ada juga UGM, STAN dan Akabri, tetapi karena saya masih memikirkan pendidikan adik saya jadi saya memilih untuk sekolah yang dibiayai negara agar adik bisa terus sekolah. Jadi saya memilih untuk masuk Akabri saat itu,” cerita Jenderal Tito. Dengan kerasnya didikan sang ayah kepada dirinya serta kakak dan adiknya terlebih masalah pendidikan, memang saat ini sudah dirasakan mereka. Pendidikan memang sangat berarti untuk masa depan dan bukan harta. Sehingga, orang nomor satu di kepolisian ini berpesan untuk semua pemuda Indonesia, dapat dengan keras mengejar pendidikan. Karena ilmu dan pendidikan yang diperoleh dapat memberikan harta yang sangat berharga ketimbang harta warisan dari orangtua. “Ayah sama seperti teman-teman dilapangan, sebagai seorang wartawan dan membentuk organisasi wartawan di Sumsel hingga akhir hayatnya masih tetap menulis,” ungkapnya. Tito juga mengungkapkan kepada masyarakat, teman, tetangga dan orang yang pernah mengenal sang ayah meminta maaf yang sebesar-besarnya bila sang ayahanda ada kesalahan baik, disengaja maupun tidak sengaja selama beliau bergaul. Untuk itu Ia juga, berterima kasih kepada semua pihak atas bantuan yang diberikan sejak sakit hingga pemakaman ini. Bila memang ada hutang piutang, bisa langsungĀ menghubungi keluarga agar dapat diselesaikan. (Editor Jon Heri)