Laporan Abiyasa / Humas Pemprov
PALEMBANG, Jodanews ā Tinggal dan bermukim di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sangatlah beruntung karena masyarakatnya hidup berdampingan meski saling berbeda. Perbedaan tersebut malah membuat masyarakat Sumsel bersama menjaga harmonisasi, rukun dan damai.Ā “Mari bersama menjaga keamanan di Sumsel agar selalu kondusif dan menciptakan stabilitas guna kenyamanan masyarakat Sumsel khususnya,” himbau Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Ishak Mekki saat membuka diseminasi pedoman peliputan terorisme dan peningkatan profesional media massa/pers meliputi isu-isu terorisme yang diselenggarakanĀ forum koordinasi pencegahan di Hotel Grand Duta, Kamis (27/10). Ishak Mekki mengatakan, permasalahan teroris di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Sumsel melainkan seluruh stakholder dan masyarakat umumnya. Wagub menilai, kondisi negara sebetulnya cukup aman hal ini disebabkan sistem demokrasi Indonesia yang mampu merangkul semua lapisan masyarakat, suku, golonganĀ dan agama sehingga tidak terjadi perpecahan dan konflik menyangkut Suku Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA). “Buktinya kita di Indonesia aman-aman saja. Di Sumsel pun demikian, zero conflict. Sementara saudara-saudara kita di Timur Tengah selalu ada pergolakan. Kita beruntung,” pungkas Ishak. Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Drs Uzirman Irwandi mengatakan pencegahan terorisme menjadi agenda bersama, termasuk bagi media massa. “Isu terorisme itu kalau semakin diberitakan, semakin besar pengaruhnya,” ungkapnya. Uzirman mengaku percaya dengan sinergitas antar lintas sektoral segala aktivitas terorisme dapat ditekan. Kemudian pengawasan terorisme juga harus ditingkatkan. Media massa bisa menangkal isu terorisme dan pemerintah dapat bekerja sesuai fungsinya guna mendorong media massa menyusun berita yang tidak produktif terhadap isu terorisme. (Editor Jon Heri)