Home HL Menyeimbangkan Kehidupan Dunia dan Akhirat Lewat Salsabila Community

Menyeimbangkan Kehidupan Dunia dan Akhirat Lewat Salsabila Community

83
0

Laporan Abiyasa / Humas Pemprov

PALEMBANG, Jodanews – Menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, maka Lury Elza Alex membentuk Salsabila Community. Komunitas yang beranggotakan para muslimah dengan berbagai latar belakang ini akan dilaunching pada  25 Oktober 2016. Sebagai inisiator  Salsabila Community Palembang, Lury Elza Alex mengatakan, Salsabila ini didirikan pada April 2016 di Jakarta. Komunitas ini rutin menggelar kegiatan dua kali sebulan. Dengan beranggotakan muslimah-muslimah muda di Jakarta mulai dari buka puasa bersama dengan anak-anak yatim piatu, kaum dhuafa. Kemudian, pembagian sembako dan berbagai kegiatan sosial lainnya.  “Nah, dengan semangat yang sama, maka tercetuslah kelompok arisan berbasis sosial di Palembang,” ungkapnya ketika perkenalan anggota di Griya Agung, Kamis (29/9). Lury mengungkapkan, keberadaan komunitas ini untuk memperluas tali silaturahim antara muslimah, meningkatkan rasa kepedulian kepada sesama muslim yang membutuhkan. Selain itu menumbuhkan dan mensyiarkan semangat berbagi dan mendorong sesama sebagai bentuk amal jariah demi investasi kehidupan kekal di akhirat. “Sesungguhnya sedekah itu memanjangkan umur, mencegah sikap sombong, membanggakan diri bagi si pendarma dengan bersedekah,” ujarnya. Kegiatan ini guna membantu meringankan beban saudara  yang kurang beruntung, memperluas jaringan antar sesama anggota Salsabila Community sekaligus pengembangan dibidang usaha masing-masing anggota. Disamping itu juga sebagai wadah silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiah antar regional. “Memang banyak arisan tapi tidak ada arisan yang dibentuk untuk kegiatan sosial dan membantu sesama. Karena itu, komunitas  ini yang pertama di Sumsel,” ulasnya. Kata Lury, peresmian komunitas ini akan dilakukan bulan depan. Anggotanya berasal dari berbagai latar belakang. Diantaranya, pengusaha, notaris, ibu rumah tangga, dokter, pegawai negeri sipil (PNS) dan lainnya. Kemudian untuk dewan pembina ada Thia Yufada, Eliza Alex (Ketua PKK Sumsel), Isyana Popo Ali (Istri Bupati OKUS).  “Kami memang pilih anggota yang memiliki latar belakang jelas diantaranya intelektual, berpendidikan, pula pola pikir yang luas,” ujarnya. Selain punya komitmen untuk membantu sesama, komunitas ini selain punya tujuan sosial juga ada arisan.  “Jadi, kalau orangnya tidak jelas nanti ujungnya akan ribet dan harus nagih-nagih,” ucap dia. Diungkapkannya, keanggotan pun tertutup. Hanya diperuntukkan untuk muslimah yang berusia 45 tahun ke bawah dan anggota hanya 30 orang. Anggota sengaja tidak banyak-banyak agar tidak  sulit menagihnya dan tidak fokus. Uang iuran arisan Rp 500 ribu dan Rp 150 ribu untuk konsumsi dan amal yang disumbangkan. Meski begitu untuk masyarakat yang ingin menyumbang silakan saja.  “Kami buka pintu sebesar-besarnya untuk donatur yang ingin menyumbang,” pungkasnya. (Editor Jon Heri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here