JODANEWS –
Penjualan Batu Bara PTBA (Tbk) pada Semester I tahun 2015. Ini Naik Menjadi 9,03 Juta Ton, atau 2,02 persen lebih tinggi dibanding Penjualan tahun lalu pada periode yang sama sebesar 8,83 juta ton memperoleh Pendapatan sebesar Rp 6,51 triliun, atau 1 persen lebih tinggi dibanding perlehan Pendapatan tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 6,43 triliun. Sedangkan harga jual rata-rata tertimbang terkoreksi sebesar 3 persen menjadi Rp 703.005,- per ton dibanding harga jual rata-rata tertimbang pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 726.766,- Ungkap Dirut PTBA Milawarma pada acara Halal Bi Halal di GOR PTBA Senin Siang tadi (9/8).
Masih Menurut Mila Penjualan ini terdiri dari Ekspor sebesar 4,41 persen atau naik 20 persen dibanding Ekspor tahun lalu pada periode yang sama sebesar 3,66 juta ton. Sementara Penjualan Domestik sebesar 4,62 juta ton atau turun 10 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 5,16 juta ton, sehingga komposisi ekspor dan penjualan domestik sebesar 49 persen dan 51 persen. Negara tujuan utama ekspor PTBA di antaranya adalah Taiwan, Jepang, Malaysia dan India, serta penetresi ke pasar baru potensial lainnya, seperti Kamboja, Korea Selatan, Srilanka, Banglades, dan Vietnam.
Dengan besaran volume Penjualan dan tingkat harga jual yang berlaku, Perseroan dapat meraih Laba Bersih sebesar Rp 0,8 triliun dengan Gross Profit Margin (GPM) sebesar 26 persen, Operating Profit Margin (OPM) 14 persen dan Net Profit Margin (NPM) sebesar 12 persen. Terangnya.
Sekretaris perusahaan Joko menambahkan Bahwa Volume Penjualan batubara tersebut merupakan kontribusi dari Produksi dan Pembelian sebesar 9,14 juta ton, atau 4 persen lebih tinggi dibanding produksi dan Pembelian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8,76 juta ton. Sementara angka Produksi sendiri tercatat 8,32 juta ton dan Pembelian dari pihak ketiga sebesar 0,82 juta ton.
Kenaikan volume Penjualan ini juga tak luput dari peningkatan angkutan kereta api dari lokasi tambang di Tanjung Enim menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang menjadi 7,47 juta ton atau naik 5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,11 juta ton.
Sementara itu Stripping Ratio (SR) atau nisbah kupas untuk tambang Tanjung Enim mengalami kenaikan menjadi 4,91 X dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar 4,52 x. Peningkatan besaran SR ini akibat adanya pembukaan lokasi tambang (Pit) baru dalam kaitannya untuk memenuhi target produksi tahun 2015,Ungkapnya. *Marshal