Home EKONOMI Kemarau, Harga Sayur Naik

Kemarau, Harga Sayur Naik

97
0

JODANEWS- Diakui atau tidak, musim kemarau yang melanda tanah air termasuk Sumsel, telah mempengaruhi harga-harga sembako maupun sayuran di provinsi ini. Tingginya modal dan biaya perawatan tanaman tersebut telah memaksa pedagang menaikkan harga sayur hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Seperti harga tomat mencapai Rp 8000/ kg semulai hanya Rp 4000/kg, kubis Rp 8000 ribu/kg semulai Rp 6000/kg, sayur ikat seperti bayam, kangkung dan katu juga mengalami kenaikan. Semula harga sayuran ikat ini hanya Rp 1500- 2000./ ikat, sekarang naik menjadi Rp 3000/ikat.

Tidak hanya itu, cabai dan bawang juga mengalami kenaikan. Untuk bawang merah yang tadinya Rp 20 Ribu naik jadi Rp 30 ribu/ kg. Sedangkan cabai semula hanya Rp 20ribu/ kg naik menjadi Rp 50 ribu/kg.

Soleh pedagang sayur di pasar Km 5 mengaku, kenaikan harga sayuran ini sudah terjadi sejak pengepul atau agen menaikan harga sayur. “Kita naik, ketika agen dipasar induk menaikan harga. Kita tidak dapat memastikan kapan akan turun,” tegasnya.

Diakui Soleh, kenaikan harga ini disebabkanoleh kemarau yang cukup panjang. Tentunya kemarau sangat berpengaruh terhadap kondisi kesuburan sayur. “Ya, bianya operasional akan tinggi ketika kemarau datang, karena saat kemarau petani akan kesulitan mencari air untuk meyiram tanam-tanaman tersebut, sehingga mereka harus menambah biaya untuk menyiramnya. Ini selalu terjadi apabila musim kemarau tiba,” paparnya.

Begitu juga yang diungkapkan Lan, pedagang sayur di pasar Perumnas. Sayur yang dia jual mengalami kenaikan akibat pemasukan sayur yang minim. “Harga melambung stok merosot,” tuturnya.

Pedagang berhaap kondisi ini akan segerah pulih, karena dengan tingginya harga maka pendapatan pedagang menurun. “Pembeli sepi, biasanya beli sayur 1 kg sekarang hanya membeli ½ kg saja, bahkan ada saja yang memilih tidak membeli sayur,” keluhnya. (Ofie)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here