JODANEWS – Ekskul di sekolah dapat menyalurkan bakat serta minat siswa bukan karena terpaksa. Selain dapat menyalurkan bakat minat, juga harus mampu memberikan life skill (kecakapan hidup) kepada siswa.
“Tidak semua lulusan sekolah dapat meneruskan pendidikannya. Artinya, apabila tidak meneruskan sekolahnya –dengan bekal kegiatan ekskul di sekolah– dapat menjadi bekal hidup setelah lulus, maka ekskul Jurnalistik kami bentuk di tahun ajaran ini,” ungkap kepala SMPN 12, Ahmad Fauzi, S.Pd, saat dibincangi wartawan di ruang kerjanya.
“Ekskul jurnalistik dapat menjadi life skill, baik sekarang maupun setelah lulus sekolah. Melalui ekskul jurnalistik, siswa dapat belajar menulis, setelah itu hasil tulisannya dapat dikirimkan ke berbagai media. Setelah dimuat di media massa, anak bisa merasakan hasil jerih payahnya.
Tidak hanya itu lanjutnya, dengan jurnalistik dapat membantu anak dalam memahami mata pelajaran yang ada di sekolah, khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. “Dengan menulis siswa dengan mudah memahami sekaligus mempraktekkan langsung teori-teori menulis dalam pelajaran bahasa tersebut,” katanya.
Disamping mengajari menulis, ekskul jurnalistik melatih anak tampil lebih berani. Karena diantara materi jurnalistik adalah hunting (memburu) berita. Dalam mencari berita, anak harus berani wawancara dengan narasumber dari berbagai profesi, mulai dari tukang becak sampai presiden. Di sisi lain, ekskul jurnalistik juga mengajari anak agar lebih kritis terhadap apa yang terjadi di lingkungan. “Dengan kata lain anak akan tanggap apa yang terjadi disekitarnya kemudian direfleksikan dalam bentuk tulisan,” paparnya.
“Dengan adanya Ekskul jurnalistik di SMPN 12 ini akan lahir penulis terkenal masa depan. Banyak penulis ternama seperti Arswendo Atmowiloto, Cak Nun yang memulai aktivitas menulisnya dimulai sejak di bangku sekolah,” harapnya
