JODANEWS – Antisipasi aksi perampokan di siang bolong, Jajaran Polresta Palembang menerjunkan Tim UKL yang sistem kerjanya mobile mengelilingi lokasi rawan. Setelah itu penembak jitu, barulah menyusul. Hal tersebut disampaikan Kapolresta Palembang, Kompol Tjahyono Prawoto melalui Kabag Ops Polresta, Kompol I Made Sinarsumbawa SIk kepada wartawan Sumsel Post Sore.
“Ya, Tim UKL yang kami bentuk ini berjumlah 33 orang, mereka ini gabungan personil, yaitu ada yang dari Intelijen, Reskrim, Lalu Lintas dan Sabhara. Mereka ini akan berkeliling menyisiri lokasi yang kami anggap rawan kejahatan, bila mana terlepas dari pantauan maka tim penembak jitu yang mengambil alihnya. Sistem kerja mereka tidak menetap dalam satu tempat saja, mereka akan mobile terutama disaat jam-jam rawan,” terang I Made Sinar Sumbawa.
Menegenai titik rawan yang ada di kota Palembang, bapak berpangkat melati satu ini enggan menjabarkan. Namun menurutnya, titik-titik tersebut ada dimana saja, di jalan umum, di perumahan, di parkiran.
“Lokasi itu ada setelah para kapolsek memberitahukannya kepada kami saat evaluasi setiap minggu. Dari sana, kita akan mantapkan anggota untuk melakukan penyelidikan. Seperti yang kita ketahui, Curat, Curas dan Curanmor biasanya beraksi di jalan umum, kendaraan umum, perumahan dan lokasi padat. Mereka tak segan-segan melukai korbannya, oleh karena itulah sebisa dan semaksimal mungkin kami akan lakukan tangkap pelakunya,” tegas mantan Kasat Intel Polresta ini.
Tindakan tersebut dilakukan karena menindaklanjuti laporan korban Ani Purnama warga Jalan OPI Jakabaring, Komplek Almond No A-03 RT 63 RW 13 Kelurahan 15 Ulu yang melapor ke Polresta, tentang perampokan yang menimpanya saat melintas di Jalan Gubernur HA Bastari tepatnya depan rumah makan Pindang Burung, Rabu (12/8) pukul 11.30 WIB. Akibatnya, toke karet ini mengalami kerugian sebesar Rp 200 juta dan satu unit handphone Nokia.
Dalam laporan polisi LP/B-1764/VIII/2015/Sumsel/Resta, saat itu korban sedang bersama orang tuanya mengendarai satu unit mobil Mitsubishi Mirage nopol BG 1421 IJ warna putih baru saja usai mengambil uang sebesar Rp 200 juta. Ditengah perjalanan pulang, tiba-tiba saja ban mobil bagian belakang sebelah kiri pecah.
“Ketika saya hendak turun dua pelaku yang menggunakan sepeda motor bebek mendekat dan mengambil tas berwarna hitam bermotif banyak kancing bagian depan, yang saya letakkan di kursi bagian depan sebelah kiri. Dengan kecepatan tinggi, mereka kabur menuju Tegal Binangun,” urai korban saat diambil keterangannya oleh petugas piket.