[quote]Laporan : Idham[/quote]
LAHAT, Jodanews – Warga Desa Mekarjaya (Trans SP4) Kecamatan Kikim Barat Kabupaten Lahat, berharap Bupati Lahat, Saifudin Aswari Rifa’i mengunjungi desa mereka. Pasalnya, selama kepemimpinan Bupati Saifudin Aswari Rifa’i hingga priode kedua ini, Aswari tidak pernah mengunjungi desa yang berbatasan langsung ke Desa Tanjungkupang Baru Kabupaten Empat Lawang tersebut.
“Kami sangat berharap pak bupati Wari, berkunjung ke desa kami, agar dia tahu kondisi desa kami yang sebenarnya,” ungkap Karni (46) warga setempat, Minggu (21/2).
Karni menyebutkan saat ini hanya Desa Mekarjaya (Trans SP4) yang belum pernah dikunjungi bupati yang kini menjabat Ketua Partai Gerindra Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) itu. “Kalau SP1 Desa Wanaraya yang hanya berjarak sekitar 2 kilometer (km) dari sini, boleh dikatakan sudah biasa Pak Wari masuk, tolonglah sampaikan dengan beliau, kami juga butuh perhatian,” ungkapnya.
Sementara Aan Apriadi warga lainnya mengatakan saat ini sudah warga desa mereka yang meninggal desanya dengan alasan keamanan dan minimnya pembangunan.
“Rata-rata beli Perumnas di Empat Lawang, dan menjadi warga sana. Ada juga yang pergi kembali ke daerah asal mereka seperti Lampung dan Jawa Tengah,” ungkap Aan yang juga mengaku sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mekarjaya (Trans SP4).
Dikatakannya, Desa Mekarjaya (Trans SP4) ini mulai dihuni warga yang merupakan warga Trans Swakarsa Mandiri (TKM) yang berasal dari berbagai wilayah di Sumatera dan Jawa. “Kalau awalnya, sekitar lima ratusan KK yang menghuni desa kami ini. Kalau saat ini paling banyak 100 KK lagi,” katanya.
Dikatakannya, warga transmigrasi di desanya selama ini tidak pernah menerima lahan usaha. Hanya rumah dan tanah pekarangan rumah saja yang diberi pemerintah saat itu. Warga kebayakan hanya bekerja sebagai buruh di perkebunan sawit.
“Kalau saat ini, selain bekerja sebagai buruh perkebunan sawit, warga pekerjaannya sebagai tukang ojek angkut buah sawit. Kalaupun ada yang berkebun, mereka itu beli lahan perkebunan warga pribumi,” jelasnya.
Dia mengakui, sempat ada wacana warga desa tersebut memutuskan pindah ke wilayah Empat Lawang, bahkan katanya, beberapa warga sudah membeli lahan untuk mendirikan rumah di wilayah Desa Tanjungkupang Baru Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang, untuk mendirikan rumah di sana. Namun rencana tersebut sedikit diredam karena ada isu listrik dari PLN bakal masuk ke desa tersebut.
“Katanya bulan enam tahun ini bakal ada listrik, Kades yang bilang begitu. Kalau masalah kepastian nya, itu saya tidak tahu, rencananya sih begitu,” tandasnya.( editor : Elan )