Laporan : Agus Subhan Bakin
Empat Lawang , Jodanews – Ujian Nasional tingkat SMA yang digelar serentak diseluruh Indonesia, sangat membekas dihati M Roman Ranggo (17), siswa SMAN 1 Unggulan Empat Lawang. Ia harus berjuang menyelesaikan studinya ditengah penyakit tumor ganas yang dideritanya.
Penyelenggaraan Ujian Nasional tingkat SMA di Kabupaten Empat Lawang sedikit berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia. Pihak panitia terpaksa membawa lembar soal berikut lembar jawaban ke rumahĀ M Rohman Ranggo (17) di Rt 1 Rw 1 KelurahanĀ Kelumpang Jaya, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Putra pertama dari dua bersaudara buah hati pasangan Tatang dan Haria, sejak duduk dibangku kelas XI mengidak penyakit tumor ganas dibagian wajah. Muka bagian kirinya membengkak seukuran kepalan tangan orang dewasa. berikut hidung dan mata kiri ringgo, nampak tidak normal.
Nampak saat itu dua pengawas mendatangi rumah Ringgo, untuk melaksanakan UN. Ringgo yang saat itu mengenakan baju sekolah lengkap, duduk tenang diatas sopa. UN pun dimulai, dua pengawas secara bergantian membacakan soal UN. Suara Ringgo masih lantang meski nadanya terdengar samar, secara bertahap, Ringgo menjawab soal yang diajukan hingga sampai akhir. “Dia (Ringgo-red) bagus menjawab soalnya,” ungkap salah satu pengawas
Haria, ibu kandung Ringgo, ketika ditemui awak media, menceritakan, mulanya anak kesayangannya itu hanya mimisan (pendaharan dihidung) saja. “Dia aktif organisasi seperti ikut dalam keanggotaan Drumband dan Pramuka. Mungkin cuaca panas, membuat hidungnya sering mimisan, ” ungkap Haria secara perlahan menceritakan awal kisah Ringgo dengan mata berbinar
Usut punya usut, ternyata ada tumor kecil didalam hidung Ringgo, hingga keluarga pun pertama kali membawa sang anak ke RSUD Tebing Tinggi. “Kata orang RSUD, anak kami terkena infeksi hidung, harus dirujuk ke RSUD Lahat. Kemudian, kami pun membawanya, kata orang RSUD Lahat, anak kami terkena penyakit polif,” bebernya seraya menyebut Ringgo sangat bersemangat ingin ikut ulangan, hanya untuk melihat ijazah sekolah.
Sampai-sampai, kata Haria, Ringgo dirujuk ke RS di Palembang. “Sudah dua kali Ringgo dioperasi yakni di RSUD AK-GANI dan RSMH di Palembang sekitar bulan november tahun 2015 lalu. Ringgo tak bisa melihat, hanya bisa mendengar saja,” ujarnya
Singkat cerita, tumor pun kian menganas, pihak Rumah Sakit di Palembang pun menyarankan pihak keluarga untuk berobat di Jakarta. “Kami ke Jakarta ke RS Cipto Mangkusumo, namun pihak RS tidak mampu bahkan sudah memvonis anak kami bisa bertahan hanya dua bulan, mereka menyarankan untuk kami agar berbuat ke Singapore,” katanya
Disisi lain, Haria mengaku, selama perobatan, murni biaya sendiri, uang tersebut berasal dari tabungan, menjual aset, bahkan ngutang kesana-kesini “Sudah banyak keluar uang nak, mungkin ratusan juta. Tapi apalah daya, kami hanya rakyat biasa, kami tak mampu kalau ingin mengobati Ringgo ke luar negeri, kami tidak ada uang lagi, sekarang anak kami berobat menggunakan Herbal,” lirihnya
Disinggung, apakah pihak pemerintah pernah datang atau pun memberikan bantuan?. Haria menyebut, hampir setengah tahun lebih Ringgo mengalami Tumor Ganas, sekali pun belum ada perhatian dari pihak pemerintah atau pun terkait. “Belum ada, tapi pernagkat desa disini, sudah tahu mengenai keadaan kami,” akunya
Haria hanya bisa berharap, selaku rakyat yang tinggal di Bumi Saling Keruani Sangi Kerawati, hanya bisa berharap, kiranya pihak pemerintah atau pun terkait sedikit banyaknya bisa memberikan perhatian lebih. “Jujur, semua orang tua jelas ingin melakukan segalnya untuk anak, terlebih kami ini, anak kesayangan kami sedang diuji, sudah banyak yang kami lakukan, hingga kami secara finansial tak mampu lagi. Kiranya, pihak pemerintah minimal bisa kesini, datang melihat langsung keadaan anak kami, pun itu suatu kebahagiaan tersendiri bagi kami,” katanya seraya menyebut pihaknya mengucapkan terimakasih banyak kepada sekolah Ringgo yang memberikan perhatian lebih terhadap Ringgo selama sakit
Terpisah, Kepsek SMAN 1 Tebing Tinggi, Ajrianto, menuturkan, Ringgo merupakan salah satu siswa disekolahnya yang sangat aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikurer. “Dia aktif, anaknya ramah dan sopan. Kami pihak sekolah hanya bisa berdoa agar anak kami cepat sembuh,” tandasnya
Sementara,Ā Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Empat Lawang, Agusni Effendi, mengatakan, belum mengetahui jika ada siswa SMA Negeri 1 yang mengalami tumor ganas. Namun pelaksanaan UN berjalan tertib, lancar, aman dan terkendali sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
“Bagi siswa yang berhalangan ikut UN di dalam ruangan misalnya ada siswa yang sakit, siswa yang di penjara karena masalah hukum dan juga bagi siswa yang hamil diperbolehkan dalam mengikuti UN,” katanya.
Siswa UN yang di penjara karena masalah hukum dan siswa yang hamilĀ sejauh ini belum ada laporan. “Kalau yang sakit tadi ada laporan, tapi tidak tidak tahu sakit apa saja,” pungkasnya. (Editor : Asep Yusriansyah ST)