[quote]Laporan:gelek jon[/quote]
Diduga Ditelantarkan RSUD Kayuagung
KAYUAGUNG, jodanews – Kebahagiaan Yopiandi warga Pedamaran III Kecamatan Pedamaran Ogan Komering Ilir (OKI) pupus sudah. Alih-alih menimang buah hatinya yang hendak lahir, ia justru menghadapi persoalan baru. Ririn (istrinya), terpaksa menunggu penanganan medis hingga batas tidak ditentukan, lantaran mengalami keguguran. Bahkan, pihak rumah sakit pun tidak dapat memastikan kapan bisa melakukan kuret bagi Ririn.
Saat sejumlah awak media mendatangi Ririn, istri pedagang ini nampak lemas tanpa daya. Disudut mata Ririn, terlihat bekas air mata yang mengalir. Ia terlihat pasrah di Ruang Rawat Inap Kebidanan rumah Sakit Umum Derah (RSUD) Kayuagung.
Yopiandi pun tidak tahu, entah sampai kapan istrinya harus tergolek lemah menahan “Mayat Jabang Bayi” tetap terus bersemayam dalam rahim istri tercintanya itu. Padahal, sejak Senin (14/3) yang lalu sudah berada di rumah sakit tanpa ada pelayanan maksimal.
Yang lebih ironis, seperti yang dituturkan Yopiandi, dengan alasan takut merugi, pihak pelayanan medis rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten ini mengeluarkan kebijakan yakni baru akan melakukan tindakan medis berupa kuret jika jumlah pasien dengan kasus yang sama telah mencapai 10 orang.
‘’ Ketika Saya akan memberikan hasil cek darah ke bagian Laboratorium, pihak rumah sakit menyatakan, tidak bisa segera mengurus istri saya, kalau dipaksakan, pihak rumah sakit akan merugi,’’ jelasnya.
Diungkapkan Yopiandi, saat itu dirinya justru disuruh berobat diluar rumah sakit dengan syarat dirinya harus memiliki paling tidak uang sebesar Rp600 Ribu untuk biaya pengobatannya. Yopiandi juga menjelaskan, meskipun menurut dokter jaga, tindakan medis istrinya dapat dilakukan di RSUD Kayuagung, namun entah kenapa, istrinya malah akan dirujuk ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) yang berada di Palembang. (editor :asep)