Laporan : Marsal
MUARA ENIM, Jodanews – Program Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) terus digulirkan oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Hingga saat ini tercatat sudah ada 105 desa di 20 kecamatan yang memperoleh program tersebut.
Bupati Muara Enim H Muzakir Sai Sohar mengatakan, meski program ini belum mencakup seluruh desa, namun Pamsimas yang dilaksanakan telah mampu meningkatkan penyediaan air minum, sanitasi, yang cukup berperan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah perdesaan dan pinggiran kota.
“Pamsimas juga berhasil dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan melalui air dan lingkungan di desa Muara Enim, untuk itu kita berharap program pemerintah Indonesia dengan dukungan Bank Dunia ini dapat makin membaik dan terkoordinasi pada tahun 2016 ini,” harapnya, saat membuka pelatihan Lembaga Keswadayaan Masyarakat Pengelola Pamsimas (BP-SPAMS) Tahun 2016, di Ballroom Grand Zuri Hotel Muara Enim, Kamis (10/3).
Muzakir menerangkan, sesuai komitmen tercapainya target Millennium Development Goals (MDGs) jumlah penduduk memiliki akses air minum dan sanitas di Muara Enim, maka pemerintah daerah berkewajiban penuh memberikan pelayanan pada program peningkatan sanitasi masyarakat.
Meski begitu, diakuinya dalam memperluas program sanitasi tersebut, pemerintah masih kerap menemui kendala yang beragam seperti wilayah pedesaan yang relatif luas, tingginya jumlah penduduk miskin serta rendahnya kapasitas fiskal pemerintah.
“Program Pamsimas merupakan aksi nyata dengan dukungan Bank Dunia, jadi para tenaga pengelola harus memanfaatkan betul program ini, dana harus dimaksimalkan dan harus tepat sasaran,” bebernya.
Sementara, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Muara Enim Emran Tabrani menambahkan, pelatihan tersebut bertujuan mengarahkan masyarakat yang menerima bantuan program Pamsimas untuk sungguh- sungguh melaksanakannya sesuai dengan juklak dan juknis yang ada.
“Adapun peserta pelatihan ini diikuti sebanyak 210 pengelola Pamsimas yang terdiri dari 105 desa,” ungkapnya.
Masih menurut Emran, program Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah fasilitas kepada masyarakat yang kurang terlayani, termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah pedesaan dan peri-urban. Melalui Pamsimas, masyarakat pedesaan dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Sasaran program ini adalah kelompok miskin di pedesaan dan pinggiran kota (peri-urban) yang memiliki prevalensi penyakit terkait air yang tinggi dan belum mendapatkan akses layanan air minum dan sanitasi,” Ungkapnya. (Editor Jonheri)