Laporan : Agus Subhan Bakin
EMPAT LAWANG,Jodanews – Pelaku penusukan, Brigpol Adi Siswanto (35), yakni JN (inisial.Red) tak lama setelah kejadian diamankan anggota ke Mapolres Empat Lawang berikut barang bukti (BB) senjata tajam (sajam) jenis pisau sangkur bergagang besi warna cokelat.
informasi yang berhasil dihimpun wartawan jodanews kejadian terjadi, Selasa (29/3) sekira pukul 21.30 WIB di warung sate padang milik Marniayati alias Uni (43) warga Pasar Ilir. Saat itu korban sedang duduk di warung sate padang dan korban memesan nasi pecel lele di warung Hawaldi yang bersebelahan dengan warung sate padang.
Kemudian datanglah tersangka JN memesan sate padang di warung Uni dan duduk bersebelahan degan korban. Beberapa menit kemudian, pelaku meminta uang kembalian kepada Uni, penjual sate padang sambil berkata kotor dan kasar.
Korban menegur tersangka agar supaya tidak berkata jorok atau kasar dikarenakan perkataan tersebut tidak enak didengar orang lain. Namun tersangka tidak terima dengan teguran tersebut, kemudian langsung mengeluarkan pisau sangkur.
Tersangka menusukkan pisau tersebut ke bagian dada sebelah kanan korban sebanyak satu kali dan di bagian telapak tangan sebelah kiri korban. Setelah kejadian itu korban yang terkapar langsung dibawa ke RSUD Tebing Tinggi untuk dilakukan tindakan medis.
Sekirtar pukul 00.00 WIB, korban dirujuk dari RSUD Tebing Tinggi ke RS AR Bunda Lubuklinggau dikarenakan luka korban cukup parah. Sedangkan tersangka juga langsung diamankan ke Mapolres Empat Lawang berikut barang bukti (BB) sebilah sajam jenis pisau sangkur.
Belakangan tersangka juga merupakan mantan residivis tindak pidana pembunuhan pada tahun 1997 degan vonis hukuman selama 10 tahun dan keluar dari Cabang Rutan Tebing Tinggi pada tahun 2006.
Pihak Polres Empat Lawang belum mau berkomentar banyak terkait kejadian tersebut. Kasat Lantas Polres Empat Lawang, AKP Indra Jaya Syafputra ketika dikonfirmasi melalui telepon belum bisa berkomentar. “Lagi rapat, nanti saja ya,” ujarnya. Sama halnya dengan Kasat Reskrim, AKP Nanang Supriatna, belum mau berkomentar.(Editor Jonheri)