Laporan : Marshal
MUARA ENIM, Jodanews – Aksi nekat para pelajar yang bergelantungan maupun duduk di atas atap angkutan desa (Angdes), membuat Satlantas Polres Muara Enim terus berupaya menindaknya. Dan bahkan, terdapat beberapa sekolah yang mesti di jaga petugas kepolisian pada siang hari jelang pulang sekolah.
Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang bisa menyebabkan korban jiwa. Apalagi, aksi nekat para pelajar tersebut sering terulang, terutama pada saat tidak ada petugas yang memantau.
Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto melalui Kasat Lantas AKP M Yakin mengaku, selain menindak tegas sopir angdes yang membiarkan penumpang bergelantungan maupun duduk di atas atap angdes, juga rutin menggelar sosialisasi ke sekolah-sekolah.
āPelajar yang sering duduk di atap angdes itu ada di dua tempat, seperti di Tanjung Agung dan di SMP depan GOR. Bahkan, setiap siang kita mesti tempatkan petugas kepolisian di sekolah itu. Biasanya sekitar dua orang polisi,ā tutur Yakin, Jumat (1/4).
Selain itu, lanjut Yakin, sosialisasi ke sekolah-sekolah turut dilakukan pihaknya. Dia menilai, sosialisasi sangat efektif sehingga pelajar tidak kembali mengulang aksi nekat tersebut. āKita selalu sosialisasi dari satu sekolah ke sekolah lain. Meminta kepala sekolah atau guru untuk menghimbau siswanya agar tidak lagi duduk di atas atap maupun bergelantungan di belakang mobil,ā ungkapnya.
Tidak hanya itu, sopir angdes pun, lanjut dia, turut diimbau untuk tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas kendaraannya. Bagi yang melanggar, dirinya menegaskan bakal ditindak dengan cara menilang. āSatu kali mobil angdes itu kita tilang dan masih saja mengulanginya lagi, maka mobil tersebut akan kami kandangkan,ā tegas dia.
Terkait hal ini, Yakin berharap, ada peran serta antar orang tua, guru, maupun masyarakat yang mengingatkan pelajar maupun sopir angdes yang masih nekat melakukan hal tersebut. āKami minta kerjasama semua pihak, sehingga hal seperti ini tidak lagi terulang,ā Ungkapnya.(Editor Jonheri)