Laporan : Abiyasa / Humas Pemprov
Palembang, jodanews – Bank Indonesia (BI) berencana untuk bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam rangka mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tujuannya supaya sektor ini lebih menjanjikan di Sumatera Selatan (Sumsel). Demikian disampaikan Kepala Perwakilan BI Sumsel, Hamid Ponco Wibowo, usai bertemu dengan Sekretaris Daerah Sumsel, Mukti Sulaiman, di ruang kerjanya, Selasa (26/04).
Dikatakannya, BI dibantu oleh Badan Penelitian SEM Institute akan melakukan beragam penelitian guna mencari dan mendapatkan komoditas unggulan hasil UMKM di setiap wilayah Sumsel. Survei ini juga bisa membantu dalam melakukan update pertumbuhan UMKM, menginformasikan ke masyarakat mengenai UMKM yang potensi untuk dikembangkan.
“Harapannya itu nanti akan melengkapi tugas kita dalam rangka membudidayakan UMKM. Yang pertama kita melakukan kapasitas UMKM, kedua kita memudahkan akses keuangan, ketiga kita memberikan informasi masyarakat, bahwa sektor inilah yang kita butuhkan di Sumsel,” ungkap Hamid.
Berdasarkan data yang ada, selama ini sektor yang menjadi unggulan berada di sektor pertanian. Seperti sawit, kopi, karet, konveksi dan komoditas. Dari penelitian nanti diharapkan bisa timbul sektor unggulan terbaru dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel.
“Tentu adanya ini kita bisa bekerjasama dengan para pemangku kepentingan dan Pemprov Sumsel. Kita bersama-sama melihat mana yang nanti bisa dikembangkan untuk periode-periode mendatang. Jika ini sudah ada, kita perlu pertajam lagi, ini juga disharing, harus prioritas tidak semuanya bisa masuk, karena terbatas anggaran juga,” tuturnya.
Dalam persiapannya, BI akan menyiapkan data-data serta perizinan per wilayah, karena harus diperluaskan. Nantinya akan memerlukan waktu sekitar lima bulan untukk menyelesaikan penelitian tersebut.
Direktur Pelatihan dan Konsultasi SEM Institute, M Karebet Widjajakusuma mengatakan, nanti pihaknya akan merekomendasikan dan akan mencari tahu Komoditas Produk Jenis Unggulan (KPJU) apa saja yang ada di Sumsel. Dengan menggunakan penelitian metodologi konservasi, sehingga menghasilkan 10 rekomendasi 10 (KPJU) di setiap level kota/kabupaten, agar bisa diangkat pada level provinsi.
“Tahapan penelitian itu kita akses dari per kecamatan. Kita menerjunkan lebih dari 1000 koresponden setiap kecamatan. Setiap KPJU di tiap kecamatan nantinya dinaikkan secara per sektor, kemudian nanti kita konfirmasi setiap kabupaten/kota, disharing lagi sampai ke provinsi,” katanya.
Ketika metode konservasi dilakukan, pihaknya melakukan konfirmasi terhadap KPJU. Begitu didapat KPJU, maka pihaknya membantu KPJU ini. Setelah itu pihaknya akan membawa ke forum group diskusi, membangun stakeholder, baik itu SKPD maupun mewakili pengusaha atau para petani yang terkait.
Setelah tahapan berjalan, pada nantinya yang menjadi produk unggulan akan dikeluarkan rekomendasinya. Ada dua jenis rekomendasi, yakni rencana statistik jangka panjang untuk lima tahun ke depan akan memperhatikan penempatannya. Kedua, jangka menengah pendek.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Sumsel, Mukti Sulaiman, bersedia membantu memperlancar program tersebut agar hasilnya bisa jadi acuan stakeholder di masing-masing daerah. Serta bisa menggugah kepala daerah untuk memajukan sektor UMKM kedepan. Disamping itu, harapnya juga pada setiap daerah harus ada pembinaan untuk mengembangkan UMKM.
“Pada prinsipnya kita bantu, tapi juga kita dorong, dipersilahkan jalan, berharap dua minggu kedepan sudah bisa berjalan. Kalau bicara komoditas unggulan hampir semua kabupaten ada, tetapi persoalannya yang dijadikan unggulan itu apa. Nanti itu dikembangkan para kepala dinas terkait, apa yang diperlukan,” kata Mukti. (Editor: Jon Heri)