[quote]Laporan:rilis humas[/quote]
PALEMBANG, jodanews – Matahari yang terbit di ufuk timur Palembang akan diiringi oleh suara saxofone yang dimainkan oleh artis saxofone ternama dunia di atas Jembatan Ampera. Hal tersebut sebagai tanda dimulainya Festival Gerhana Matahari Total (GMT), pada 9 Maret nanti, dimana matahari akan terbit pada pukul 06.20 WIB.
“Pada pukul 06.20 WIB nanti pada saat matahari terbit akan diiringi oleh permainan saxofone oleh artis saxofone dunia yang menandai dimulainya acara puncak perayaan Festival GMT,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan, Irene Camelyn Sinaga, pada saat Rapat Koordinasi Persiapan Festival GMT di Ruang Rapat Bina Praja Setda Sumsel, Selasa (1/3).
Dia mengatakan, nanti pada saat GMT tiba akan ada pemukulan kentongan yang dilakukan oleh para pelaku budaya di Palembang dan pertunjukan drama mengenai mitos GMT tentang naga yang memakan matahari.
“Kita semarakkan GMT dengan suara kentongan yang sering dilakukan oleh masyarakat terdahulu dan pagelaran mitos GMT akan ada pertunjukkan yang menceritakan seekor naga yang memakan matahari,” lanjut Irene.
Untuk mendukung kenyamanan pada saat berlangsungnya acara, pihaknya akan membagikan 800 kacamata khusus untuk melihat GMT dan disediakan lima food truck di Benteng Kuto Besak (BKB), serta dua food truck di atas Jembatan Ampera yang menyediakan menu utama Mie Celor disertai dengan 1.500 kupon makan gratis.
“Karena GMT dapat menimbulkan hal yang tidak baik untuk mata, maka panitia akan membagikan 800 kacamata dan untuk menambah kenikmatan melihat pemandangan GMT akan disedikan food truck dengan menu utama Mie Celor sebagai makanan khas Palembang,” ujar Irene.
Untuk diketahui, GMT akan terjadi pada pukul 07.20 WIB hingga pukul 07.22 WIB dengan durasi sekitar 1 menit 54 detik. Tidak semua negara memperoleh kesempatan ini, Indonesia menjadi negara yang beruntung dilalui GMT, bahkan hanya sembilan provinsi saja yang dapat menyaksikan GMT, salah satunya Palembang.
Pemprov Sumsel benar-benar memanfaatkan momen langkah ini untuk memanjakan masyarakat Sumsel Khususnya Palembang. “Fenomena ini akan menjadi kenangan seumur hidup bagi yang menyaksikan, hanya terjadi 100 tahun sekali yang belum tentu kita dapat melihatnya lagi,” tutur Asisten bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Sumsel, Akhmad Najib.
Ditambahkanya, festival ini sebagai ajang promosi Sumsel dan Palembang kepada dunia karena akan diikuti wisatawan mancanegara dari 12 negara seperti Amerika Serikat, German, Jepang, Belanda, dan lain-lain. Tidak hanya itu, GMT juga akan diliput oleh media-media nasional dan dunia.
“Tak hanya GMT saja yang akan mereka saksikan, namun juga Kota Palembang, budaya Palembang, kuliner Palembang, dan semua hal yang menarik dari kota Palembang,” tegasnya.
Najib berharap, agar pada saat pelaksanaan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga dapat menghambat kesuksesan Festival GMT. “Semoga tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan sehingga dapat mengurangi kemeriahan festival GMT,” pungkasnya. (editor:asep)