[quote]Laporan:abiyasa[/quote]
PALEMBANG, jodanews ā Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Widodo mengatakan, Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) siswa SMA sudah masuk tahap pemindaian data (scanning). Namun masih ada lima daerah yang belum menyerahkan LJUN ke panitia scanning karena kesulitan transportasi dalam mengangkut lembar jawaban.
Lima kabupaten tersebut Empat Lawang, Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin dan Musi Banyuasin (Muba). āā Mereka memang sudah meminta dispensasi, karena memang secara geografis sebagian kabupaten tersebut merupakan daerah perairan, āā kata Widodo.
Oleh karena itulah, sambung Widodo, standar pengamanan dokumen negara ini akan dijaga ketat personel kepolisian selama 24 jam. Selain itu, pemerintah juga sudah bisa mendeteksi hasil jawaban siswa jika melakukan kecurangan.
Koordinator Scanner UN Sumsel, Saparudin di Kantor Pusat Administrasi (KPA) Unsri. Pelaksanaan scanner LJUN dimulai 5-21 April ini dengan dikawal personel Polresta Palembang. Dalam melakukan pemindaian LJUN sebanyak 70.000 lembar, panitia memiliki 8 unit mesin scanner tipe OMR dan DMR. Dalam setiap mesin mampu memindai lembar jawaban sebanyak 5.000 eksemplar/jam. āTarget kita tanggal 16 April sudah menyerahkan softcopy ke Jakarta,ā terang dia.
Sementara itu, Kasubdit III Intelkam Polda Sumsel, AKBP Harno mengatakan pengamanan selama pelaksanaan UN melibatkan seluruh anggota kepolisian hingga di tingkat Kepolisian Sektor di kecamatan. “Untuk pengamanan sangat diperketat, jumlah personil tidak kami batasi,” tegasnya.
Dia pun memastikan, pengawalan dokumen negara mulai dari distribusi soal UN hingga pengembalian LJUN ke panitia scanner juga akan dilakukan. Hal ini sebagai antisipasi untuk menekan kecurangan yang dilakukan pihak berkepentingan. (editor:asep)