Empat Lawang, jodanews – Kondisi Jembatan Sungai Mumpe di Desa Pancur Mas Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang cukup memprihatinkan. Jembatan ini merupakan penghubung Desa Mekar Jaya menuju Desa Pancur Mas.
Jembatan berukuran 8×4 meter tersebut beralaskan kayu balok, kondisi balok terlihat sudah tua, terlebih baris balok sudah banyak renggang. Parahnya lagi, ujung jembatan putus, mencapai 1 Meter, diduga akibat tanah yang mengalami pengikisan, mengingat di bawah jembatan ini terdapat aliran sungai, Bahkan Tiang Jembatannya-pun tinggal tiga yang tadinya berjumlah empat. Namun para warga berinisiatif menutupnya dengan papan, tetapi tidak dikeseluruhan ruas jembatan, hanya disisi kanan kiri jembatan.
“Saya harus ekstra hati-hati melintasi jembatan ini, karena papan jembatan tidak terlalu kuat, bisa-bisa kita bakal jatuh, mengingat Kondisi Jembata sudah tergantung karena tiang jembatannya sudah lepas dan betonnyapun sudah longsor” ungkap Con (25), salah satu pengendara yang tengah melintas, kemarin
Terpisah, Pj Kades Pancur Mas, Kholiadi Gumay, menuturkan, kerusakan jembatan sungai mumpe sudah setahun lebih. “Sudah lama jembatan itu rusak, kondisinya sudah tidak layak, ujung jembatan sudah putus Karena tanah di pangkal jembatan sudah longsor,” katanya, kemarin
Dikatakannya, para warga baik yang ada di Desa Pancur Mas dan Mekar Jaya sudah jarang menggunakan jembatan sungai mumpe. “Sudah jarang digunakan, mangkanya warga yang ada di Mekar Jaya lebih memilih menggunakan jalan baru untuk ke kota, memang jarak tempuhnya cukup jauh,”ujarnya
Kholiadi berujar, sudah lama pihaknya mengusulkan ke pada pemerintah daerah untuk dilakukan perbaikan. Namun sayang, belum ada tanggapan. “Sudah pernah diusulkan namun belum ada respon,” ucapnya Karenanya, pihaknya berharap ke pada pemerintah untuk datang langsung mengecek ke lapangan.
“Sebab jembatan ini sebagai akses penghubung transportasi warga untuk ke kota dan mengangkut hasil Kebun, dalam arti jembatan ini memang sangat dibutuhkan warga. Kami berharap pihak terkait lebih memerhatikan desa kami ini,” tukasnya. (editor : asep yusriansyah)