[quote]Laporan : Agus Subhan Baken[/quote]
EMPAT LAWANG, jodanews.com – Puluhan tenaga kerja sukarela (TKS) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Empat Lawang mempertanyakan kelulusan seleksi untuk persiapan akreditasi RSUD dan peningkatan mutu pelayanan.
Pasalnya, puluhan TKS mengaku kecewa. Pasalnya pengumuman kelulusan pada Kamis (4/2) sarat dengan dugaan ‘permainan’ sehingga membuat calon TKS yang tidak lulus kesal.
“Yang jadi anehnya, kenapa orang yang masuk beberapa bulan disini (RSUD) lulus, sedangkan kami yang sudah sampe bertahun-tahun dak lulus, kesannya seperti ada permainan,” ucap salah satu TKS yang namanya tidak mau disebutkan, Kamis (4/2).
Pantauan dilapangan, setelah para TKS melihat hasil pengumuman di RSUD, beberapa TKS ada yang sedih dengan hasil pengumuman bahkan pulang dengan membawa air mata.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Rekam Medik RSUD Joko Prayitno tidak banyak berkomentar saat ditanyai wartawan Joko menyarankan untuk bertanya langsung dengan Direktur RSUD saja.
“Sama Direktur langsung aja, prinsifnya tidak ada masalah sih,” jawabnya.
Saat dihubungi via telpon Plt Direktur RSUD dr Mardiana Sudeby handphonenya tidak aktif.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan M Taufik saat dihubungi menuturkan, dirinya membenarkan memang ada seleksi untuk peningkatan pelayanan mutu RSUD, namun mengenai seleksi dinas kesehatan tidak ikut campur semuanya kewenangan ada di rumah sakit.
“Penerimaan seleksi itu kerjasama dengan Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang, kita tidak ikut campur semua urusan seleksi itu ada di RSUD,” ungkap Taufik.
Mengenai yang tidak memiliki STR lulus, jawab taufik, kembali lagi itu kewenangan rumah sakit bukan dinas kesehatan, prinsipnya ada di panitia penerimaan seleksi. “Kalau sudah ada masalah seperti ini semestinya pihak rumah sakit terbuka saja, kalau mengenai nilai yang lulus lampirkan, apa lagi untuk penguji dan soal bukan dari pihak RSUD Tebing Tinggi, akan tetapi langsung dari pihak RSUP Dr M Hoesin Palembang,” jelasnya.
Untuk diketahui, dari 87 tenaga pendukung kegiatan perawat dan bidan yang dites nantinya akan diambil 55 orang. Sedangkan sisanya 32 orang tetap masih tenaga pendukung kegiatan tapi statusnya masih magang dan tidak dapat honor. Kalau yang 55 orang yang lulus statusnya masih tenaga pendukung kegiatan tapi mereka dapat kompensasi.(Editor: Asep)