Laporan : Hasan Basri
PALEMBANG,jodanews.com– Akhirnya Ombudsman Perwakilan Sumsel turun tangan dengan adanya sumbangan komite di SMAN 5 Palembang yang peruntukkannya dinilai tidak wajar oleh sejumlah pihak. Lembaga pengawas pelayanan publik ini direncanakan Jumat (20/7) akan memanggil Kepala SMAN 5 Palembang dan pengurus komite. “Hari ini surat pemanggilan sudah kita layangkan. Dan dijadwalkan besok pagi yang bersangkutan akan kami mintai keterangannya,” ungkap Plt Kepala Ombudsman Perwakilan Sumsel, Astra Gunawan, Kamis (19/7).
Dikatakan, Ombudsman akan mengkroscek terkait sumbangan yang dilakukan pihak komite dan SMAN 5 terhadap siswa baru.”Harus jelas uang yang dikumpulkan ini, kalau peruntukannya meresahkan tentu harus ada penindakan,” tegasnya.
Ia menambahkan, langkah yang diambil pihak Ombudsman tersebut merupakan langkah inisiatif karena dinilai sudah meresahkan.”Ya, pemberitaannya sudah tersiar kemana-mana, makanya kami berinisiatif untuk mengkroscek persoalan ini,” ulasnya.
Diketahui, orangtua siswa SMAN 5 Palembang dibebankan untuk biaya sumbangan komite dengan nominal Rp. 7.500.000 bagi setiap siswa dan saat ini pihak sekolah sudah mengumpulkan Rp.700 juta dari 40 persen jumlah siswa baru yang berjumlah 288 siswa.
Adapun rincian dana tersebut diperuntukkan untuk pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) guru dan biaya bensin mobil operasional guru yakni diantaranya Rp 60 juta untuk THR guru dan Rp.40 juta bensin mobil operasional sekolah. “Memang benar, awalnya kita minta Rp.8 juta ke setiap siswa dan akhirnya disepakati komite hanya Rp.7,5 juta setiap siswa,” ungkap Wakil Bidang Humas SMAN 5, Made Suarsana.
Ia mengaku, dana sumbangan komite sekolah tidak hanya dipergunakan untuk THR guru dan biaya bensin mobil saja tetapi juga diperuntukkan untuk pembelian meja guru Rp.105 juta, minum sehari-hari guru Rp.12 juta. Selain itu, Pembebasan lahan warga yang digunakan untuk tempat parkir siswa Rp.450 juta, Penerimaan Peserta Didik Baru Rp.30 juta, Perbaikan Rak Sepatu Rp.10,5 juta, dan Pembuatan WC sekolah Rp.60 juta.
Made mengaku, sumbangan komite yang dibebankan ke masing-masing siswa ini sempat berjalan alot. “Tetapi kita jelaskan peruntukkannya, ini juga untuk kebaikan sekolah,” Ujarnya.
“Tidak ada paksaan untuk menyumbang, bagi siswa kurang mampu akan dipintai surat keterangan penghasilan orangtua dari RT setempat dan akan diberikan keringanan,” pungkasnya. (Editor Jon Heri)