[quote]Pohon dan Tiang PLN Tumbang[/quote]
Laporan : Agus Subhan Bakin
EMPAT LAWANG,Jodanews – Jalan Lintas Provinsi tepatnya di tikungan antara Desa Rantau Dodor dengan Desa Kungkilan Kecamatan Pendopo Barat sempat tidak bisa dilalui kendaraan, pasalnya di tikungan tersebut tertutup oleh tanah akibat bencana alam. Selain itu bukan hanya tanah saja menutupi jalan melainkan pohon dan tiang listrik ikut tumbang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Koramil Pendopo, sekitar pukul 05.00 wib, minggu (6/3) terjadi bencana alam berupa tanah longsor disertai pohon tumbang dan satu tiang listrik milik PLN ikut tumbang, namun beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa.
Kepala Desa Rantau Dodor Ira Puspika kepada wartawan membenarkan terjadi longsor di wilayah desanya subuh tadi. Menurutnya, kejadian longsor ini baru pertama kali terjadi, kemungkinan ini dikarenakan hujan semalaman.
“Yah, benar ado longsor, subuh tadi kejadiannya, pagi tadi tokoh masyarakat bersama dengan warga desa dan Tripika memberikan lokasi longsor,” ungkapnya, Minggu (6/3).
Dijelaskan Kades, wilayah Empat Lawang akhir-akhir ini terjadi hujan sejak Sabtu (5/3), selama kurang lebih 10 jam hujan yang melanda, kemungkinan hal ini dikarenakan hujan deras. “Ini longsor pertama kalinya di Desa kami,” sambungnya.
Ia meminta kepada semua pengendara motor maupun mobil untuk berhati-hati melintasi di lokasi longsor karena musim penghujan sebab diprediksi apabila hujan turun akan ada longsor susulan. “Saya minta pengendara hati-hati karena dimusim penghujan ini bisa saja terjadi longsor lagi,” himbaunya.
Sementara itu, Danramil Pendopo Kapten Inf Heru Winardi membenarkan terjadi longsor, pihak Koramil bersama Camat bergotong royong membersihkan tumpukan longsor yang menutupi jalan lintas provinsi.
“Pembersihan longsoran tanah dan pohon tumbang dikerjakan oleh Babinsa koramil pendopo dan warga desa rantau dodor untuk membuka akses jalan yang tetertutup tanah secara manual, PLN, Dinas PU dan Instansi terkait sdh di hubungi dalam membantu proses evakuasi,” jelasnya. (Editor Jonheri)
