[quote]Laporan : Abiyasa Eka Pratama[/quote]
PALEMBANG, jodanews-Potensi setiap daerah berbeda-beda, bergantung dengan luas wilayah, struktur geografis, dan budaya. Keberagaman ini lah yang nantinya harus benar-benar digali. Guna menigkatkan daya saing suatu daerah.
Demikian dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Sekda Sumsel) Mukti Sulaiman, Kamis (11/2) saat menghadiri acara pelatihan kader III HMI di Wisma Atlet Jakabaring Palembang.
Pada kesempatan Sekda mengajak kader Himpunan Mahsiswa Islam (HMI) untuk mengenal potensi yang ada di daerah masing-masing.
“Masing-masing daerah harus mengembangkan kekhasannya masing-masing, agar ketergantungan kepada pusat dapat berkurang,” ujarnya.
Jika kita lihat di provinsi lain seperti Sulawesi Selatan (Sulsel) yang memiliki potensi pertanian dengan lahan yang begitu luas, dan berbeda dengan Jawa Barat (Jabar) yang wilayahnya kecil namun penduduknya banyak maka potensinya berada pada sektor jasa, ditambah lagi dengan pariwisata budayanya, sedangkan Sumsel sendiri memiliki potensi tambang yang melimpah seperti batubara, gas, dan minyak.
Dalam peningkatan daya saing daerah tentu akan menghadapi kendala-kendala seperti SDA/SDM yang minim, dana daerah yang terbatas, infrastruktur yang kurang memadai, dan sumber pendapatan daerah yang terbatas.
Mukti juga memberikan solusi untuk permasalahan tersebut, seperti melalui penigkatan pemungutan pajak, dapat mengundang para investor untuk menanamkan modalnya di daerah tersebut, serta memperbaiki iklim bisnis.
“Solusinya meningkatkan pemasukan melalui pajak, harus menarik para investor atau yang punya modal sehingga percepatan peredaran uang di daerah tersebut meningkat, memperbaiki iklim bisnis dengan kemudahan dalam perizinan yang menggunakan sistem satu pintu,” ujarnya.
Ditambahkannya, dari segi SDM dapat mencontoh Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang melakukan program sekolah gratis sejak Ia (Alex) menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin. “Alex sudah mencanangkan sekolah gratis pada saat menjabat sebagai Bupati Musi Banyuasin pada 2001 lalu,” tandasnya.
Tak lupa mukti juga mengajak kader HMI agar lebih teliti lagi ketika hendak melakukan demo atau protes kepada pemerintah.
“Koreksi boleh tapi dianalisa dulu, karena HMI organisasi besar yang didalamnya terdapat orang-orang besar tentunya harus memiliki kualitas,”bebernya.(Editor : Elan)