MUARA ENIM, JD – Pekan pertama bulan Agustus ini, pantauan harga komoditi di Pasar Tradisional Tanjung Enim mulai ada beberapa komoditi yang harganya naik. Diantaranya harga sayur mayur, seperti bayam, sawi, dan daun katuk. Sedangkan untuk komoditi yang lain masih normal, seperti telor dan daging ayam, harganya masih sama.
“Harga sayuran di pasar mulai naik seribu rupiah,”ujar Henni (35) Ibu rumah tangga.
Heni menjelaskan, daun bayam harga sebelumnya Rp 3 ribu per ikat menjadi Rp 4 ribu rupiah per ikat, daun sawi pahit dari 7 ribu per ikat menjadi Rp 8 ribu per ikat, daun katuk sebelumnya Rp 5 ribu per ikat menjadi Rp 6 ribu per ikat. Meski harga sayuran itu naik, Heni tetap membeli untuk kebutuhan makan keluarga.
“Kita sebagai konsumen hanya pasrah saja. Kalau harganya naik tetap saya beli, karena sudah kebutuhan mas,”imbuhnya.
Sementara itu, Wening, salah satu pedagang sayur mengungkapkan, kenaikan harga sayuran tersebut akibat para petani sayur gagal panen. Menurutnya, hal tesebut diakibatkan oleh faktor cuaca yang terjadi selama ini.
“Biasanya harganya naik itu karena para petani sedang mengalami gagal panen. Kita para pedagang ini hanya mengikuti harga yang ada dipasar,”ungkapnya.*Marshal