Laporan Zoel
MUARAENIM, Jodanews – Gerakan menanam pohon dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN), serta Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (GPTPP) dipusatkan di Desa Karang Raja dan berakhir di simpang terminal Regional Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim, Jumat (9/12/2016).
Gerakan ini mengambil tema “Pohon dan Hutan Rakyat untuk Kehidupan Kesustraan dan Sumber Devisa Negara”, mengandung arti bahwa saat ini betul-betul langkah menanam pohon merupakan kebutuhan untuk persyaratan kehidupan yang paling mendasar dengan dukungan sistem regulasi alam, begitupun dukungan bagi kesehatan masyarakat dan secara lebih konkrit dapat menjadi sumber ekonomi.
Gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon merupakan wujud sumbangsih kaum perempuan terhadap bangsa Indonesia dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan, serta upaya untuk menanggulangi pemanasan global yang dipersembahkan bagi umat manusia di seluruh dunia. Kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang mulia dimana kaum perempuan akan bersatu dan bertekad untuk menyelamatkan lingkungan demi anak cucu serta generasi penerus masa mendatang.
Acara ini hadiri Bupati Muara Enim Ir. H. Muzakir Sai Sohar, Kapolres Muara Enim AKBP Hendra Gunawan Msi ,Kepala Kejaksaan Muara Enim Adhyaksa Darma Yuliano SH.MH, Dandim 0404 Muara Enim yang diwakili Kapten Inf. Zainuri, Sekretaris Daerah Ir.H. Hasanuddin Msi, Ketua penggerak PKK Muara Enim Dr. Hj. Shinta Paramita Sari SH. MHum, Para SKPD dan juga para pegawai negeri sipil Kabupaten Muara Enim, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan undangan lainnya.
Dalam sambutannya Bupati Muara Enim Ir.H.Muzakir Sai Sohar mengatakan, luas lahan kritis di Kabupaten Muara Enim berdasarkan data Balai Pengelolaan DAS Musi tahun 2014 tercatat 21.489,86 hektar lahan kritis, ini menjadi masalah yang cukup serius dengan segala akibatnya seperti contoh mutakhir banjir di Kecamatan Lawang Kidul dan Tanjung Agung juga longsor yang terjadi di daerah Semende.
“Untuk mengatasi lahan kritis yang paling cepat dengan penanaman pohon, dan menjadi sangat penting untuk kita lakukan bersama di Kabupaten Muara Enim. Sudah saatnya semangat menanam pohon ada dalam diri kita semua, menanam pohon merupakan upaya menyelamatkan bumi kita, menjaga keaneka ragaman hayati, menghemat dan menumbuhkan mata air yang baru, dan memberikan oksigen bagi kehidupan. Pemerintah daerah tidak mungkin berbuat sendiri dengan dukungan dana yang terbatas, harus ada dukungan masyarakat luas begitu pula dunia usaha. Mari menanam bersama. “ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Ir. H. Rustam Effendi ketika ditemui rekan media mengatakan,wilayah Kecamatan Semende dan Tanjung Agung merupakan wilayah prioritas untuk segera dihijaukan karena di wilayah tersebut merupakan hulu dari sungai Enim dan ditambah dengan DAS Musi karena Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu wilayah DAS Musi selain dari wilayah kota Lahat, Pagaralam dan wilayah kota lainnya.”
“Penyebab dari kerusakan hutan banyak disebabkan oleh pembalakan hutan secara liar, pembuatan kebun, dan beberapa persen dari kebakaran hutan yang terjadi beberapa tahun yang lalu. Kabupaten Muara Enim untuk tahun 2016 ini akan menanam pohon bekerjasama dengan pihak Badan Usaha yang ada di Kabupaten Muara Enim, seperti PTBA mempunyai kewajiban menanam pohon sebanyak 3.660 hektar yang akan kita tentukan lokasi dan tempat penanaman demikian juga untuk perusahaan Medco.”tutupnya.
Kepala Kejaksaan (Kajari) Muara Enim Adhyaksa Darma Yuliano SH.MH, menambahkan “Ayo membangun kota Muara Enim dengan penghijauan agar kota kita bebas dari polusi udara dan segera menanam pohon untuk anak cucu kita yang lebih sehat.
Selanjutnya meninjau lokasi jalan di tepian Sungai Enim yang terbis akibat dampak dari hujan yang volumenya cukup tinggi, sehingga Sungai Enim meluap dan menyebabkan erosi beberapa waktu lalu dan lokasi yang ditinjau hanya berjarak beberapa puluh meter saja dari lokasi tempat acara .(Editor Elan)







