Home HL FJKS Wadah Resmi Jurnalis Perempuan

FJKS Wadah Resmi Jurnalis Perempuan

33
0

Laporan : Ofie

PALEMBANG,Jodanews – Setelah resmi dibentuk pada 23 Desember 2015 lalu, Forum Jurnalis Kartini Sumsel (FJKS) resmi dilaunching di Aula Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumsel, Kamis (18/2). FJKS ini berisikan semua jurnalis perempuan yang ada di Sumsel.
Ketua FJKS, Rita Sumarni menjelaskan, jika FJKS ini akan menjadi forum penyuara pentingnya melindungi hak-hak perempuan baik di internal maupun eksternal. Forum ini sebagai wadah untuk menyuarakan hak-hak perempuan, terlebih dengan banyaknya intimidasi dalam pemberitaan di media masa yang semakin memojokkan kaum hawa itu sendiri.
Apalagi saat ini banyak karya tulis yang dihasilkan oleh jurnalis perempuan dan diharapkan bisa mengedukasi masyarakat dan dapat memberikan pembelajaran serta pemahaman bersama bahwa perlindungan terhadap perempuan tak kalah pentingnya. “Forum ini juga, sebagai wadah silaturahmi antar jurnalis perempuan, kegiatan sosial dan untuk menampung aspirasi sesama jurnalis perempuan. Selain itu juga sebagai forum edukasi dan bertukar informasi, untuk menyuarakan pentingnya melindungi hak-hak perempuan baik di internal maupun eksternal,” katanya.
Sementara itu, Asisten III Bidang Kesra Pemerintahan Provinsi Sumsel, Ahmad Najib mengatakan, bahwa ia sangat mengapresiasi terbentuknya FJKS ini. Mengingat media merupakan sarana berdiskusi dan konsolidasi, karena dalam kontek perempuan.
“Dengan adanya forum ini merupakan wujud bahwa perempuan mempunyai peran yang strategis, misalnya peran dalam pembangunan. Kami memberikan apresiasi atas terbentuknya forum ini, saya kira ini satu komitmen untuk kemajuan perempuan kedepan,” ujarnya.
Dalam acara grand lunching FJKS juga dihibur dengan penampilan drama situasi ande-ande fantasi jurnalis “Selo Dak Selo Gawe Kelar Galo” yang dimainkan oleh jurnalis perempuan mewakili beberapa media di Sumsel. Dalam drama yang berdurasi 15 menit tersebut, berceritakan kisah jurnalis perempuan yang mampu mengerjakan tugas sebagai jurnalis secara profesional dan maksimal tanpa melupakan kewajiban sebagai perempuan.
Sebagai jurnalis ia harus mencari berita dan memberikan informasi kepada masyarakat. Meskipun bekerja sebagai jurnalis para perempuan jurnalis tersebut mampu menyelesaikan urusan lain, baik urusan pribadi, keluarga hingga urusan rumah tangga. Dalam cerita itu menjelaskan, peranan perempuan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Acara grand lunching FJKS juga diisi dengan dialog interaktif “Jurnalis Perempuan Dalam Kancah Pers Indonesia” dengan pembicara, Parlemen Perempuan DPRD Sumsel, Hj RA Anita Noeringhati, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Irene Camelyn Sinaga, Direktur Eksekutif WCC Sumsel, Yeni Roslaini Izi, Wartawan Senior, Aina Aziz dengan moderator Pemimpin Redaksi Tribun Sumsel, Hj Weni Ramdiastuti. Irene mengatakan, bahwa ia bangga bisa hadir di FJKS ini. Ia mengatakan dalam bekerja lakukanlah tiga hal yaitu lakukan dengan totalitas, lakukan lah dengan demokrasi karena setiap manusia dilahirkan berbeda-beda jadi harus bisa menerima pendapat dari orang lain dan bekerja dengan hati. Sementara itu RA Anita, Anggota Komisi 5 DPRD Sumsel mengatakan, dari para jurnalis ini lah para anggota DPRD bisa mendapatkan informasi tentang masyarakat yang bisa dibawah ke diskusi DPRD. “Kami siap menjembatani dan mengusulkan anggaran untuk FJKS ini,” ujarnya. (Editor Jonheri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here