Home HL Edan, Paman Otak Pelaku Pembunuhan dan Perkosaan Siswi SMP

Edan, Paman Otak Pelaku Pembunuhan dan Perkosaan Siswi SMP

42
0

[quote]Dua Pelaku Dilumpuhkan Dengan Timah Panas[/quote]

Laporan:abiyasa

BANYUASIN, jodanews – Masih ingat kasus penemuan mayat Fikriyatul Faidah siswi SMP Negeri 41 Kenten Palembang, di kolam bekas galian di kawasan Talang Keramat Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin pada Rabu (20/1) silam ?

Setelah bekerja secara estafet, tim Reskrim Polsek Talang Kelapa, berhasil mengungkap fakta yang mengejutkan. Fikriyatul yang awalnya diduga sebagai korban begal, ternyata merupakan korban pembunuhan disertai pemerkosaan.

Ironisnya, satu dari lima pelaku adalah Somad (34) paman korban yang tinggal serumah dengan korban, yaitu di Jl Tanjun­g Api-api Lr sekolahan. Bejatnya lagi, Somad pula yang menjadi otak pelaku pembunuhan disertai pemerkosaan itu.

Pelaku tak sendiri. Dalam menjalankan aksinya, pelaku bersama empat tersangka lainnya, yaitu Toni (29) tetangga ko­rban di Jalan Sekolahan RT 27 Talang Jam­bi, Rudi (17) warga Talang Keramat, Rinto (25) di Gasing, dan Aidil (13) warga Talang Keramat Banyuasin.

Penelusuran tim jodanews.com, awalnya petugas meringkus Somad (paman korban) dan Toni. Dari nyanyian kedua tersangka ini, pada Minggu (24/1) dua tersangka lainnya yang sempat buron berhasil dibekuk, yaitu Rinto dan Rudi.Terakhir baru tersangka Aidil yang dicokok.

Tersangka Rudi dan Rinto terpaksa dihadiah timah panas, karena berusaha melarikan diri saat ditangkap. “Kedua tersangka terpaksa kita tembak, ‘’ jelasnya.

Menurut keterangan Somad, kejadian bermula saat ia minta diantar korban ke TKP. ‘’ Memang itu hanya rekayasa saja, disana sudah ada empat teman saya lainnya, ‘’ ucap Somad.

Saat di lokasi kejadian lah, korban dipukul menggunakan kayu hingga pingsan. Selanjutnya korban diseret ke gubuk kosong. Disanalah korban digilir tersangka hingga tewas.

‘’ Yang pukul pertama saya pak, lalu Toni. Sedangkan yang lain Rudi, Rinto dan Aidil hanya memegangi saja, tidak ikut memukul, ‘’ terang Somad.

Setelah pingsan, korban digilir. ‘’ Yang pertama memerkosa dia (korban) Toni, kemudian rudi, sedangkan aku giliran ketiga. Baru setelah itu, Rinto dan dan Aidil,” ujar Somad tanpa ada penyesalan.

Somad berdalih korban tewas saat diperkosa. Menurutnya, saat terakhir diperkosa Aidil, korban masih bergerak. ‘’ Baru setelah itu kami buang, mungkin korban tewas saat dibuang, ‘’ celotehnya.

Puas menggarap korban, para pelaku pun menjual sepeda motor milik korban. Uang hasil penjualan dibagi-bagi. Rinciannya, Toni Rp 1 juta, Somad Rp 750 ribu, Rudi dan Rinto masing-masing Rp 200 ribu dan Rp 50 ribu untuk Aidil. (editor:asep yusriansyah)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here