Laporan Marshal
JODANEWS,MUARA ENIM, – Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumsel dan Kabupaten Muaraenim terkesan kucing-kucingan dengan wartawan terkait pengecekan dugaan pencemaran sungai Kiahan yang berlokasi di Kecamatan Lawang Kidul Muaraenim yang diduga tercemar akibat eksplorasi penambangan oleh PT Bukit Asam (persero) Tbk.siang tadi kamis,(1/3).
Berdasarkan informasi BLH Provinsi yang diwakili oleh Kasi Pengaduan dan penegakan hukum,Yulkar Pramilus didampingi anggota Tim,Midin serta Kasi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muaraenim, Hamseh, SH turun kelapangan untuk melakukan pengecekan terkait dugaan pencemaran sungai kiahan tersebut.
Namun saat dihubungi wartawan yang ingin mendapatkan informasi terkait pengecekan lapangan tersebut tak satupun dari pejabat tersebut yang memberikan jawaban baik saat di konfirmasi lewat telepon seluler maupun melalui SMS, bahkan Kasi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muaraenim, Hamseh, SH yang berhasil dihubungi salah satu awak media terkesan menghindar.
Dani,(40) salah satu wartawan surat kabar harian di Sumsel menyayangkan sikap para pejabat DLH tersebut yang terkesan kucing-kucingan dengan wartawan.
” Padahal kami cuma ingin menyaksikan langsung mereka melakukan pengecekan lapangan untuk pantauan langsung dari lapangan guna kepentingan pemberitaan namun saat di hubungi pejabat BLH Muaraenim tersebut awalnya masuk saat di telepon namun saat ditanya terkait pengecekan lapangan kePTBA terkesan menghindar dengan alasan tidak ada sinyal,” katanya.
Dikatakannya seharusnya pihak BLH tidak bersikap seperti itu, dan harus terbuka agar tidak ada menimbulkan opini publik.
” Kenapa seakan-akan takut terekspos oleh wartawan, padahal kami hanya ingin tahu bagaimana proses mereka melakukan pengecekan lapangan,” jelasnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Andi,(35) wartawan Enim Ekspress, ia juga sangat menyayangkan sikap para pejabat BLH tersebut.
” Kami sangat menyayangkan karena terkesan mereka menghindar dan tidak mau melibatkan wartawan, selain itu sangat di sayangkan mereka turun disaat kondisi air sungai kiahan sudah mulai menjernih dan kondisinya tidak seperti pertama kali dalam pantauan kami dilapangan,” terangnya.
Semenatara Anggota DPRD Muara enim,
Faizal Anwar SE komisi 1 , atas nama Lembaga DRPD Menyayangkan adanya kegiatan pertambangan yang ada di Muara Enim masih saja tidak perduli dengan lingkungan sekitar, kami harapkan semua palaku Usaha pertambangan agar memperhatikan dan mengendalikan dampak lingkungan yang di akibatnya oleh operasional perusahaan tersebut, dan apakah itu PTBA Maupun Perusahaan tambang yang lainnya.
Terkait Adanya Pemberitaan yang ada di media massa, dan adanya Pencemaran sungai Kiahan yang di duga oleh PTBA, kami sangat menyesalkan hal tersebut, dan mengingat Perusahaan tersebut telah mendapat fropert dari Badan lingkungan Pusat,. Ini patut kita pertanyakan, dan di tinjauan ulang.
Terkait Adanya Pemberitaan yang ada di media massa, dan adanya Pencemaran sungai Kiahan yang di duga oleh PTBA, kami sangat menyesalkan hal tersebut, dan mengingat Perusahaan tersebut telah mendapat fropert dari Badan lingkungan Pusat,. Ini patut kita pertanyakan, dan di tinjauan ulang.
Adapun masalah Adanya aja tim Dinas lingkungan hidup provinsi yang telah turun kelapangan, diharapkan berkoordinasi dengan BLH Kabupaten maupun masyarakat setempat agar benar benar mendapatkan informasi yang akurat, dan bukan terkesan sembunyi sembunyi dari wartawan, Ungkapnya.(editor Jon Heri)