Laporan : Abiyasa/Humas Pemprov
PALEMBANG,Jodanews– Untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) di Indonesia, pihak World Bank akan mengelontorkan dana kepada Pemerintah Indonesia. “World Bank akan memberikan bantuan dana sebesar 1 Milyar Dollar untuk Pemerintah Indonesia, bantuan ini diberikan agar Karlahut pada tahun yang lalu tidak terjadi,” ujar Ketua Rombongan World Bank, Mr Dinesh Aryal seusai bertemu dengan Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin di Griya Agung, Minggu (10/4).
Mr Dinesh Aryal mengatakan, bantuan dana sebesar 1 Milyar dollar tersebut akan diberikan pihaknya selama 3 tahun. “Bantuan ini diperuntukkan bagi seluruh Provinsi di Indonesia yang pada 2015 yang lalu mengalami atau terjadi Karlahut, salah satunya Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel),” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada World Bank yang akan mengelontorkan dana sebesar 1 Milyar Dollar untuk mencegah terjadinya karlahut. “Bantuan World Bank selama kurun waktu 3 tahun ini untuk peruntukkannya diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Indonesia,” katanya.
Bantuan dana sebesar 1 Milyar Dollar ini penggunaannya meliputi dua program utama yaitu Fire Prefention and Managemen sebesar US 200 Juta dollar dan sistem informasi US 200 juta dollar. “Jadi US 400 juta Ini bukan uintuk sumsel sendiri, tapi untuk Indonesia,” ujar orang nomor satu di Provinsi Sumsel ini.
Gubernur Sumsel mengungkapkan, bantuan dana dari World Bank tersebut difokuskan di 6 provinsi yaitu tiga provinsi di Kalimantan, tiga provinsi di Sumatera. “Dan tentunya juga ada di Papua,” ungkapnya.
Dijelaskannya, meski pihaknya belum mengetahui kisaran bantuan yang akan diterima provinsi sumsel, namun pihaknya memastikan bahwa Pemprov Sumsel sudah sangat siap untuk mengantisipasi terjadinya Karlahut. Bahkan dirinya mengklaim bahwa Provinsi Sumsel paling siap dalam upaya pencegahan terjadinya Karlahut. “Ya, salah satu contohnya Desa Sepucuk di Kabupaten OKI yang mempunyai lahan lebih dari 2000 hektar telah terbakar. Namun, saat ini kondisi lahan tersebut telah di Restorasi sehingga kawasan tersebut menjadi lokasi restorasi pertama dan percontohan di Indonesia. Dengan ditanami sejumlah tanaman, salah satunya jelutung. Dan hal ini menjadikan salah satu cerita sukses merestorasi gambut 5 tahun yang lalu, dan bisa menjadi contoh untuk dikembangkan wilayah yang lebih luas,” jelas mantan Bupati Muba ini.
Alex Noerdin mengungkapkan, Selain itu pihaknya juga telah membentuk sebanyak 118 desa peduli atau Fire Care Village didaerah yang mengalami kawasan hutan dan lahan terparah seperti Kabupaten Muba dan OKI. “Kita juga akan memberikan tindakan tegas kepada perusahaan yang terbukti lalai menjaga kawasan konservasinya. Dengan satu perjanjian yaitu tidak boleh terbakar, kalau masih terbakar kami cabut izinnya, walaupun itu berasal dari api dari tornado. Inikan membuktikan kalau mereka (perusahaan) tidak siap menjaga kawasannya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu juga Gubernur Sumsel dihadapan perwakilan World Bank menyampaikan program pembangunan yang terjadi di Provinsi Sumsel dalam rangka penyelenggaraan Asian Games seperti Light Rail Transit (LRT), Jembatan Musi IV, Venue dan lainnya.(Editor Jonheri)