Laporan : Asep
PALEMBANG, jodanews – Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly meminta kepada seluruh kepala lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan dan cabang rutan, lebih serius dalam memberantas peredaran narkoba, khususnya di dalam penjara. Ini dilakukan lantaran angka pengguna narkoba di lapas mencapai 50 persen. Demikian diungkapkan Kepala BNN Sumsel M Iswandi Hari disela -sela audensi dengan Forum Pemred Media Lokal Sumatera Selatan, Selasa (5/4).
Menurutnya, peredaran narkoba memang sudah sangat memprihatinkan, salah satunya di Sumsel. Karenanya Iswandi mengajak wartawan untuk sama – sama memberantas narkoba.
Dikatakan Iswandi, Sumsel merupakan daerah transit sekaligus tujuan peredaran narkoba. Artinya, barang haram tersebut dipasok dari luar Sumsel, baik dari jalur darat, laut maupun udara. ” Padahal ketiga pintu masuk tersebut diawasi secara ketat. Memang dari ketiga pintu masuk tersebut, jalur laut yang dominan lolos, karena memang kurang pengawasan. Tetapi jalur darat dan udara juga masih sering lolos, ” ujarnya.
Karena itu, Iswandi mengajak wartawan dan seluruh lapisan masyarakat bersungguh – sungguh memberantas narkoba. ” Saya setuju, jika nanti dibangun kampung bebas narkoba, dan slogan – slogan yang sifatnya memusuhi narkoba. Bahkan, saya juga mengajak seluruh teman – teman wartawan sama – sama melakukan tes urine agar terbebas dari narkoba, ” tandasnya.
Sementara Ketua Forum Pimred Media Lokal Sumsel, Jon Heri SSos mengakui, pemberantasan narkoba tidak bisa dilakukan sendiri oleh petugas kepolisian maupun BNN, tetapi harus didorong oleh seluruh masyarakat, termasuk wartawan. ” Saya sangat mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Kepala BNN Sumsel. Kalau perlu buat agar pelaku narkoba mulai dari pengguna hingga bandar narkoba malu. Mungkin ini, bisa mengurangi angka pengguna dan peredaran narkoba di Palembang dan Sumsel pada umumnya, ” jelas Jon.
Jon yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Sumsel menambahkan, terobosan dan aksi BNN Sumsel sangat dibutuhkan untuk mengkerdilkan angka kejahatan narkoba ini. Ketua PWI Sumsel Oktaf Riadi menambahkan, pada intinya PWI Sumsel siap bergabung bersama dengan BNN dan Forum Pemred Media Lokal Sumsel untuk bersama – sama memberantas narkoba. ” Bahkan saya sudah mewanti – wanti seluruh pengurus PWI di Sumsel ini, jika mereka terlibat narkoba, maka status keanggotaannya di PWI Sumsel akan dicabut. Ini komitmen kami memberantas narkoba, ” tukasnya. *