Laporan Hasan Basri
PALEMBANG, Jodanews – Sebanyak 4 SMK Swasta tidak bisa menggelar ujian sekolah berstandar nasional secara mandiri. Hal itu dikarenakan mereka dinilai belum memenuhi syarat sebagai sekolah penyelenggara USBN, sehingga 4 sekolah tersebut numpang di SMK Negeri 1 Palembang. “Alasannya, karena sekolah belum terakreditasi Badan Akreditasi Nasional Sekolah,’’ terang Kepala SMK Negeri 1 Palembang, Dra Hj Hijrah Baiti.
Dikatakannya, dalam pagelaran Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) mandiri, minimal SMK sudah harus pernah meluluskan siswa, sehingga bisa memiliki akreditasi dan bisa mengajukan USBN secara mandiri. Oleh sebab itu selama seminggu ini pihaknya menggelar USBN bersama SMK lain. “4 SMK sub rayon yang menginduk ke SMK Negeri 1 Palembang, yakni SMK Harapan Kita, SMK Farmasi Pembina, SMK Bakti Persada dan SMK Kader Bangsa Palembang, Untuk total jumlah seluruh yang melakukan USBN di tempat di SMKN 1 ini berjumlah 711 siswa, termasuk siswa/i SMK Negeri 1 Palembang,” katanya.
“Apabila mereka sudah memiliki akreditasi, kemungkinan mereka tidak menginduk lagi di SMK Negeri 1 Palembang, sebab syarat penyelengaraan USBN sendiri sekolah harus memiliki akreditasi,” jelasnya.
Hijrah menjelaskan, Pada tahun 2018 ini, penyelengaraan USBN berbeda, dimana soal yang diujikan semuanya sama tergantung Program Keahlian (PK) di SMK. Jadi seluruh kabupaten soal USBN SMK nya sama semua. “Sebelumnya seluruh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMK di Sumsel membuat soal di SMK Negeri 4 Palembang, makanya tahun ini semua soal USBN SMK tidak ada yang berbeda,” ungkapnya.
Kedepan Ia berharap ada rencana USBN memakai sistem komputer, mengingat semua SMK Negeri memiliki komputer semua. “Ya, untuk pelaksanaan ini membutuhkan waktu. Karena kita menunggu kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel,” pungkasnya. (Editor Jon Heri)







