BANYUASIN, JI-Proses belajar mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Desa Biyuku Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin saat memprihatinkan. Murid di sekolah ini terpaksa belajar di rumah dinas guru yang kondisinya tak layak. Hal itu terpaksa dilakukan karena kekurangan ruang belajar.
Ruang yang digunakan untuk belajar siswa kelas 3 itu sangat tidak layak. Selain bocor, konstruksi bangunan juga sudah rusak. Disamping itu plafonnya nyaris runtuh dan bangkunya banyak yang tak layak.
Sebut saja Vina, salah seorang wali murid, mengaku khawatir dengan kondisi ruang belajar yang digunakan anaknya tersebut. Menurutnya bisa saja sewaktu-waktu atap plafon runtuh dan menimpa siswa yang sedang belajar.
Rasa cemas selalu menghantuinya, mengingat ruang belajar itu sudah sangat mengkhawatirkan dan sewaktu-waktu bisa runtuh ataupun roboh. “Selamatan anak sangat tidak terjamin, sudah waktu dinas terkait melakukan perbaikan, selain untuk keselamatan anak-anak, juga untuk kenyamanan proses belajar mengajar,” ujarnya..
Terpisah, Kepala SDN 10 Suak Tapeh, Refolda Siahaan SPd membenarkan, bila SD yang dia pimpin kekurangan kelas. Menurutnya, pihaknya sudah berulangkali mengusulkan ke dinas terkait, namun hingga kini belum ada tanggapan.
“Sudah diusulkan, bahkan kepala sekolah yang lama sudah berulangkali mengajukan proposal, namun yang namanya mengajukan kapan dibantunya kita belum mendapat kepastian,” terangnya.
Diakuinya, sekolahnya kekurangan kelas memang berlangsung lama. Sebelumnya siswanya belajar di RDG yang berada di sebelah, namun karena RDG tersebut semakin rusak dia terpaksa merehab RDG yang digunakan saat ini dengan dana seadanya.
“Kami harap sekolah kami diprioritaskan, setidaknya RDG dilakukan perehaban menjadi ruang kelas yang layak bagi siswa yang belajar,” harapnya.
Dijelaskannya, SDN 10 Suak Tapeh saat ini hanya mempunyai empat ruang kelas untuk menampung 112 siswa.
“Kelas 1 dan kelas 2 paralel, setelah kelas 1 pulang kelas dua masuk. Sementara untuk kelas 3 kalau diparalelkan artinya megurangi jam belajar, jadi terpaksa kami menggunakan RDG untuk ruang belajar mereka,” pungkasnya.*ria