Laporan Ofie
PALEMBANG, Jodanews – Guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat, khususnya nasabah AXA Mandiri bersama Majelis Ulama Islam (MUI) memberikan edukasi perencanaan keuangan, khususnya asuransi syariah. Diharapkan melalui edukasi ini, masyarakat atau nasabah dapat memahami dengan baik hukum secara syariah untuk perbankan.
Director of Marketing and OperantionsAXA Mandiri, Kartono mengatakan, setelah menandatangani nota kesepahaman program satu juta Umat Mandiri pada Rakornas (rapat koordinasi nasional) Komisi Dakwah dan pengembangan Umat MUI di Jakarta Mei lalu, kini AXA Mandiri bersama MUI memberikan edukasi terhadap masyarakat kota Palembang tentang perencanaan keuangan syariah.
Dia menambahkan, Palembang merupakan kota kelima dari tujuh kota yang akan dikunjungi. “Program 1 juta Umat Mandiri merupakan wujud nyata komitmen AXA Mandiri dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Makanya, kita menggandeng MUI untuk memberikan edukasi perencanaan keuangan, terutama asuransi syariah kepada jemaah,” katanya, Minggu (4/12).
Dia menyebutkan, berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2013, tibgkat literasi asuransi syariah baru mencapai 7 persen dari 17 persen masyarakat yang punya literasi di sektor asuransi secara keseluruhan. Hal ini menandakan bahwa tingkat literasi keuangan masih rendah yang menjadi tantangan dalam peningkatan penetrasi produk dan layanan keuangan di Indonesia, termasuk pada produk asuransi syariah.
“Kami melihat tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk syariah masih sangat rendah, namun di sisi lain masyarakat selalu membutuhkan proteksi dan terus membutuhkan bantuan dalam merencanakan keuangannya,” katanya.
Masih kata Dia, kegiatan ini merupakan corporate social responsibility (CSR) Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk ikut mendorong kerjasama dalam melaksanakan pemahaman tentang literasi keuangan.
“Dua produk yang menjadi andalan kita yakni, Mandiri Sejahtera Cerdas Syariah (berupa asuransi pendidikan) dan Mandiri Proteksi Kesehatan yang mengcover kebutuhan kesehatan termaslahat,” jelasnya seraya mengatakan, jumlah nasabah di Palembang 13 ribu pemegang polis dan 700 untuk syariah.
Ditambahkan, Kemas Erwan Husaini, Kepala Regional Ritel BSM Palembang, edukasi ini bagian kegiatan CSR yang juga membantu program pemerintah terutama masyarakat bawah. Kerjasama degan MUI tentunya penting, karena banyak nasabah yang masih belum memahami jika ada perbedaan antara syariah dan perbankan. “Kita banyak mengajak kerjasama dengan instansi baik pesantren, kemudian guru maupun organisasi Himpaudi dan lainnya,” katanya.
Sementara itu Cholil Nafis, Ketua MUI pusat yang menghadiri kegiatan mengatakan, menjamin syariah maupun tidak syariahnya itu adalah MUI. “Kalau Bank konvensional itu sesuai dengan akad sedangkan di syariah itu sesuai dengan produknya. Penghitungannya jelas berbeda, kalau konvensional persentase hasilnya di awal, kalau syariah itu di akhir dan tentunya lebih transfaransi,” tandasnya. (Ofie)
